Kabut Asap

LENGKAP Penjelasan Dokter soal Bayi 4 Bulan Diduga Meninggal karena Asap Karhutla

Benarkah bayi berumur empat bulan bernama Elsa Pitaloka meninggal dunia karena pembakaran hutan dan lahan (karhutla)?

KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Ngadirun (34) ayah dari Elsa Pitaloka bayi berumur 4 bulan yang meninggal akibat terkena radang paru-paru. 

Herman menilai, belum tentu karhutla menjadi penyebab bayi itu menderita ISPA.

"Meninggal, wafat, dengan wabah mengakibatkan orang meninggal kita pisahkan dulu. Jadi kalau wabah itu dalam jumlah yang cukup banyak.

Saya baca (berita) dokter spesialisnya masih bilang begini, mungkin itu ada penyakit parunya atau apa. Kecuali hasil aotopsi, tapi saya dengar tidak autopsi," kata Herman, saat berada di Griya Agung Palembang, Senin (16/9/2019).

Herman mengatakan, butuh upaya yang lebih pasti untuk mengidentifikasi meninggalnya Elsa akibat ISPA.

Salah satunya adalah dengan melakukan autopsi.

"Kita minta untuk rekan-rekan, tidak langsung mengindentikkan ini karena ISPA. Karena yang berhak itu dokter yang menangani, mungkin yang lebih jelas untuk konkret ya autopsi," ujar Herman.

Sementara itu, sebanyak 2.188 balita di Sumsel dilaporkan menderita ISPA sepanjang Agustus hingga September 2019.

Terkait hal tersebut, Herman akan lebih dulu meminta kepastian langsung kepada kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Namun, menurut Herman, sampai saat ini Sumsel belum masuk kategori bahaya, sehingga tidak diperlukannya safe house atau rumah singgah.

Herman mengatakan, safe house baru diperlukan apabila kondisi udara sudah dalam kategori berbahaya.

"BMKG kan ada tingkatan (kualitas udara), sehat, sedang, tidak sehat dan berbahaya. Kalau safe house jika sudah berbahaya," ujar Herman.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, memastikan bahwa meninggalnya Elsa Pitaloka akibat terkena ISPA.

Kepala Dinas Kesehatan Masagus Hakim mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit yang menangani Elsa, anak dari pasangan Ngadirun (34) dan Ita Septiana (27) sempat mengalami gangguan pernapasan.

"Pihak rumah sakit belum mengeluarkan diagnosanya seperti apa. Tapi kita sudah ada perkiraan dari hasil petugas yang menangani, bahwa bayi itu terkena gangguan pernapasan akibat ISPA," kata Masagus saat dikonfirmasi, Senin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi Meninggal Diduga Terkena ISPA, Gubernur Sumsel Sarankan Autopsi", dan "Ini Penjelasan Lengkap Dokter soal Bayi 4 Bulan Diduga Meninggal karena Asap Karhutla".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved