Pemain Persija Jakarta dan Arema FC Kutuk Pelemparan Batu ke Bus Persib Bandung
Dua pemain Persija Jakarta dan Kapten Arema FC mengutuk insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung
Simpati Hamka Hamzah
Kapten Arema FC, Hamka Hamzah, pun bersimpati kepada Persib Bandung, terutama pada Omid Nazari dan Febri Hariyadi.

Dia pun mengutuk pelaku aksi pelemparan batu ke bus Persib Bandung tersebut.
"Di sini saya berbicara sebagai sesama pemain sepak bola. Tindakan seperti ini sangat kami kutuk. Ingat kami pemain bermain bola untuk untuk membela tim kami masing-masing, dan menghibur kalian semua pencinta sepakbola," tulis Hamka Hamzah dalam akun Instagram resminya.
Mantan pemain Persija Jakarta dan PSM Makassar itu pun mengatakan, para pelaku pelemparan batu itu harus diusut dan ditindak tegas.
Dia pun berharap peristiwa itu tidak terjadi kembali. "Siapa pun yang melakukan ini harus dicari dan ditindak tegas. Mari kita sudahi kejadian-kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali," lanjutnya.
Selain itu, Hamka Hamzah pun berharap Febri Hariyadi dan Omid Nazari lekas sembuh.
"Buat Febri Hariyadi dan Omid Nazari cepat sembuh kawan..." ujar Hamka Hamzah.
]Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, mengatakan pihaknya berencana membuat laporan dan surat protes kepada PSSI selaku federasi, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi terkait insiden itu.
Menurut Teddy Tjahyono, hal tersebut perlu dilakukan karena tindakan oknum suporter tak bertanggung jawab itu sudah sangat kelewatan. Apalagi sampai menyerang hingga melukai pemain.
"Kami sudah menyiapkan surat protes ke LIB yang menyatakan kejadian ini sudah kelewatan. Apalagi sampai membuat pemain terluka," kata Teddy Tjahyono, Minggu (15/9).
Persib melaporkan insiden tersebut agar ada respons dari federasi maupun operator kompetisi untuk melakukan tindakan tegas agar kekerasan dalam sepak bola Indonesia tidak terjadi lagi.
Sebab, ini bukan kali pertama kekerasan yang melibatkan suporter sepak bola Indonesia . Beberapa insiden bahkan sampai harus menelan korban jiwa.
Teddy Tjahyono mengatakan, sudah sepatutnya federasi dan operator merespons dengan cepat insiden-insiden itu.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada suporter untuk memperbaiki mentalitas mereka.