Jakarta International Stadium

Ribut Usai Kalah Tender JIS, Ini Daftar Kesalahan Fatal KSO Adhi Karya cs Dalam Tender

Ribut Usai Kalah Tender JIS, Ini Daftar Kesalahan Fatal KSO Adhi Karya cs. Simak selengkapnya dalam berita ini.

Istimewa
Desain stadion JIS atau stadion BMW 2. 

TENDER Jakarta International Stadium (Tender JIS) menjadi gaduh. 

Penyebabnya konsorsium yang kalah mengajukan keberatan tanpa melalui mekanisme yang benar. 

Pihak yang kalah dalam tender ini adalah konsorsium atau kerjasama operasional (KSO) KSO PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, dan PT Indah Karya (ADHI-HUTAMA-NINDYA-INDAH / ADHI cs).

PT Adhi Karya Dinilai Aneh Ajukan Keberatan Tender JIS Tak Sesuai Aturan

Sedangkan pemenangnya adalah KSO PT Wika Gedung, PT Jaya Konstruksi, dan PT PP (WEGE-JAKON-PP / WEGE cs).

ADHI cs mengajukan keberatan yang tak sesuai caranya dengan yang ditentukan dokumen lelang dengan menyebut ada sederet kejanggalan terhadap hasil tender JIS.

Hal itu memicu sebagian anggota DPR bereaksi, dan mendorong Gubernur Anies Baswedan menghentikan pembangunan JIS. 

Tapi sebuah fakta baru terungkap terkait KSO ADHI cs

Berdasarkan informasi yang diterima Warta Kota, ternyata KSO ADHI cs memiliki sederetan kesalahan fatal yang membuatnya kalah dalam tender tersebut. 

Jakarta International Stadium
Jakarta International Stadium (Warta Kota/Nur Ichsan)

WEGE KSO Raih Kontrak Stadion JIS Rp 4,08 Triliun

Beberapa kesalahan fatal itu, antara lain :

1. ADHI cs menawarkan harga di bawah batas yang ditentukan. 

2. ADHI cs tidak melampirkan daftar spesifikasi, dan brosur-brosur atas material serta pekerjaan yang ditawarkan. Padahal kewajiban itu sudah disyaratkan dalam RKS dokumen tender. 

Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, membenarkan hal tersebut. 

"Iya, memang pada saat mereka (KSO ADHI cs) memasukkan dokumen harga, KSO ADHI tidak memasukkan detail material," kata Iwan ketika dihubungi Warta Kota, Kamis (12/9/2019). 

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan, tidak adanya lampirkan daftar spesifikasi dan brosur atas material serta pekerjaan adalah salah satu unsur penyebab rendahnya angka skor teknis KSO ADHI cs. 

Pembangunan stadion BMW atau JIS 5
Pembangunan stadion BMW atau JIS 5 (Istimewa)

Standar FIFA, Ini Konsep Parkiran Mobil, Motor, & Sepeda di JIS Jakarta International Stadium

"Kalau menawarkan harga di bawah batas yang ditentukan itu jadi penyebab utama skornya (KSO ADHI cs) hanya 15 di unsur penilaian harga," ujar Hani ketika dihubungi Warta Kota, hari ini

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya, Ki Syahgolang, belum dapat dimintai konfirmasi terkait beberapa kesalahan fatal penyebab KSO ADHI cs kalah dalam tender JIS. 

Walau whatsappnya aktif, Ki Syahgolang tidak membalas pesan singkat Warta Kota, serta tidak mengangkat ketika dihubungi. 

Bahkan kini sebagian anggota DPRD DKI ikut bereaksi akibat isu tersebut, dan meminta Gubernur Anies Baswedan tunda pembangunan JIS.

Sementara itu, ada beberapa poin keberatan dari KSO ADHI cs dalam suratnya kepada PT Jakpro yang dikirim juga ke LKPP dan KPPU, antara lain :

1. Posisi WEGE

ADHI cs mempermasalahkan posisi WEGE sebagai peserta tender, bahkan menjadi leader di konsorsiumnya.

Sebab sebenarnya yang diundang PT Jakpro adalah PT Wijaya Karya (WIKA).

 Jakpro Pastikan Akan Melanjutkan Proyek Jakarta International Stadium

2. Penilaian panitia

ADHI cs mempermasalahkan penilaian panitia tender.

Penyebabnya panitia memberikan angka lebih kecil kepada ADHI cs ketimbang yang diberikan kepada WEGE cs.

Padahal ADHI cs mengajukan penawaragan harga lebih murah Rp 300 milliar ketimbang yang diajukam WEGE cs.

Terkait poin pertama, Sekper PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan bahwa WIKA telah mendelegasikan kepesertaan tender kepada WEGE.

 BJ Habibie Tutup Usia, Gubernur Anies Baswedan Bebaskan Ganjil Genap Pagi Ini, Sore Tetap Berlaku

Hal itu dilakukan dengan mengirimkan pemberitahuan melalui surat “Pemberitahuan Pendelegasian Keikutsertaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk” nomor PS.03.03/A.DIR.03163/2019 tanggal 9 Juli 2019, dengan kronologis.

Makanya saat pemasukan dokumen tender pada 29 Juli 2019, sudah ada 2 KSO dimana WEGE juga telah ikut serta berdasarkan delegasi kepesertaan dari WIKA tersebut.

Berikutnya terkait poin kedua keberatan ADHI cs, Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, mengatakan bahwa komposisi penilaian memang dilakukan kombinasi antara teknis, dan biaya.

 Siswa Bawa Golok saat Ambil HP yang Disita Viral, Guru: Saya Kembalikan daripada Kehilangan Nyawa

Kombinasinya adalah penilaian terhadap teknis diberi bobot 70 persen, sedangkan bobot penawaran harga berbobot 30 persen.

"Hal ini sudah ditegaskan kembali dalam Berita Acara Penjelasan(Aanwijzing) Nomor
BA.AWZ-01/VK-JIS/VII/10 tanggal 12 Juli 2019," kata Iwan.

Bahkan, ujar Iwan, pada Minutes of Meeting Penjelasan (Aanwijzing) huruf C point 2 dan juga dijelaskan pada huruf F point 2 yaitu: “berdasarkan profesional judgement dari konsultan, maka diputuskan 
bahwa peserta tender yang memasukkan penawaran harga lebih rendah dari 90 persen terhadap pagu anggaran, hanya akan diberikan nilai 50% dari aspek harga”.

 Detik-detik BJ Habibie Meninggal Dunia, Cucu Keponakan Melanie Subono: Eyang Pergi dengan Tenang

"Dengan Minutes of Meeting tersebut mempertegas bahwa proses pengadaan dilakukan dengan kombinasi teknis dan biaya," kata Iwan.

Oleh karena itulah dalam tender JIS ini belum tentu konsorsium yang menawar dengan harga terendah akan memperoleh nilai lebih tinggi.

Hal itu karena bobot dari penawaran hanya 30 persen. Sedangkan bobot teknis justru lebih besar, yakni 70 persen.

Jangan Ditunda

Anggota DPRD DKI Jakarta, Muhamad Taufik, menyatakan tidak ada alasan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) ditunda lantaran adanya protes dari peserta yang kalah lelang.

 Standar FIFA, Ini Konsep Parkiran Mobil, Motor, & Sepeda di JIS Jakarta International Stadium

Sehingga, kata Taufik, Jika memang ada keberatan ada masa sanggah untuk menyampaikan permasalahan.

’’Namanya lelang ada yang menang dan kalah. Itu biasa. Jangan sampai, mengorbankan kepentingan publik lebih besar. Kenapa sekarang baru ribut’’ kata Taufik di DPRD DKI, Rabu (11/9/2019).(cc)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved