Kinerja IDX30 Loyo, Saham-sahamnya Masih Layak Dikoleksi? Berikut Penjelasan Analis Saham

Kinerja lesu sejak awal tahun, saham penghuni IDX30 ini masih layak dikoleksi.

thinkstockphotos
Ilustrasi. 

Banyak faktor yang menyebabkan indeks yang berisi saham-saham berkapitalisasi besar dan likuiditas tinggi ini melemah sejak awal tahun.

Satu di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Sejak awal tahun hingga saat ini (year-to-date), indeks IDX30 hanya mengalami kenaikan 0,12 persen.

Padahal, indeks IDX30 merupakan salah satu indeks yang banyak digunakan oleh pengelola dana sebagai acuan untuk membentuk portofolio investasi saham.

Kinerja IDX30 kalah menarik dibandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah menguat 1,85 persen secara ytd.

Banyak faktor yang menyebabkan indeks yang berisi saham-saham berkapitalisasi besar dan likuiditas tinggi ini melemah sejak awal tahun.

Untuk Calon Pengantin, Mau Cari Kotak Seserahan? Sekarang Bisa Sewa

Satu di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang.

Selain itu, tidak maksimalnya kinerja IDX30 tak terlepas dari sentimen masing-masing saham penghuninya.

Misalnya saja saham PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang terpengaruh sentimen negatif penurunan harga batubara.

Meski demikian, analis menilai saham penghuni IDX30 masih menarik untuk dikoleksi.

Analis Jasa Capital Utama Sekuritas, Chris Apriliony, menilai saham PT Astra International Tbk (ASII) masih menarik sebab penurunan harga sahamnya cukup signifikan dibandingkan kinerja keuangannya.

Agensi Pengelola Super Junior-EXO-Girl Akan Bikin Platform Blockchain

Selain itu, ia juga menjagokan saham United Tractors (UNTR).

Sebab, entitas anak usaha ASII, anggota indeks Kompas100 ini, ini pendapatannya meningkat cukup besar pasca akuisisi tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan.

Lebih lanjut, Chris juga merekomendasikan ITMG dan PTBA sebab penurunan batubara mulai terbatas.

“Kedua saham itu sudah tertekan cukup dalam dan harga batubara terlihat terbatas penurunannya sehingga saham-saham batubara bisa kembali naik,” kata Chris.

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, juga merekomendasikan untuk akumulasi beli ASII dengan target harga Rp 8.000 per saham.

Mau Kirim Pesan dengan Jadwal di Telegram? Ini Cara Pakainya

Lebih lanjut, Nafan juga merekomendasikan untuk beli saham-saham penghuni IDX30 lainnya seperti ANTM dengan target jangka pendek Rp 1.235 per saham; BBCA dengan target harga jangka pendek Rp 32.400 per saham; BBNI dengan target harga jangka panjang Rp 7.800 per saham.

Nafan juga merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga jangka panjang Rp 4.514 per saham; BBTN dengan target harga jangka pendek Rp 2.200 per saham; ERAA dengan target harga Rp 2000 per saham; GGRM dengan target jangka panjang Rp 82.000, dan HMSP dengan target harga jangka pendek Rp 2.840.

Resesi Global, Indonesia Mulai Terkena Dampak? Berikut Penjelasan Bank Dunia

Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Kinerja lesu sejak awal tahun, saham penghuni IDX30 ini masih layak dikoleksi

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved