Berita Daerah

Reaksi Orangtua Soal 3 Siswa SMKN Magang Dijual Calo ke Perusahaan Kapal, Lalu Hilang Selama 9 Tahun

Simak! kronologi 3 siswa SMKN magang 9 tahun hilang, yang diduga 3 siswa SMKN magang dijual seorang calo.

Editor: PanjiBaskhara
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Lucia Martini Menunjukkan Sertii Anaknya Ignatius Leyola Andinta Denny Murdani yang hilang kontak saat Mengikuti PKL di Bali oleh SMK N 1 Sanden, Bantul ditemui di rumahnya Rabu (4/9/2019). 

Simak! kronologi 3 siswa SMKN magang 9 tahun hilang, yang diduga 3 siswa SMKN magang dijual seorang calo.

Ternyata 3 siswa SMKN magang dijual ke perusahaan kapal oleh calo tersebut, lalu bagaimana reaksi orang tua 3 siswa SMKN hilang 9 tahun tersebut?

Sekitar 9 tahun lalu, tiga orang siswa di SMKN 1 Sanden, Bantul, Yogyakarta, berangkat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pelabuhan Benoa Bali.

Dari puluhan siswa yang berangkat, ada 3 orang siswa yang sampai sekarang tidak diketahui nasibnya, karena kapal yang ditumpanginya hilang.

VW Kodok Listrik di Pameran IEMS 2019, Berawal dari Ide Mobil Ramah Lingkungan untuk Atasi Polusi

Mengalahkan Indonesia 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Adalah Satu Penampilan Terbaik Malaysia

Lagi-Lagi Mobil Dinas Jokowi Mogok Saat Kunjungan Kerja: Ya Biasa, Sudah 10 Kali Mogok

Ada pun ketiga anak itu yakni Agiel Ramadhan Putra, Ignatius Leyola Andrinta Denny Murdani, dan Ginanjar Nugraha Atmaji.

Berbagai upaya dilakukan orangtua mereka untuk mencari keberadaan anak-anak mereka, sampai akhirnya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dihadapi.

Orangtua Agiel, Riswanto Hadiyasa, menceritakan, berbagai upaya terus dilakukannya untuk mendapatkan kejelasan nasib anak pertamanya itu.

Dia menceritakan, waktu itu Agiel masih kelas 2 SMK dan akan berangkat PKL.

Simon McMenemy: Kekalahan Timnas Indonesia dari Malaysia Sangat Menyakitkan!

Menjelang Digelarnya Rekonstruksi, Polisi Mendatangi Rumah Korban Pembunuhan di Lebak Bulus

VIDEO Viral Gadis SMA Mengerang Kesakitan, Jadi Korban Bercandaan Teman Hingga Tulang Belakang Patah

Oleh pihak sekolah, Riswanto dan puluhan orangtua siswa lainnya diundang ke sekolah untuk mendapatkan sosialisasi.

Dalam sosialisasi itu, Kepala SMK N 1 Sanden, Ahmad Fuadi menyampaikan bahwa PKL yang resmi sebenarnya dilaksanakan di Pekalongan, Jateng, selama 3 bulan.

Namun akhirnya, PKL dilaksanakan di Tanjung Benoa, Bali, selama 3 bulan, dengan alasan di sana merupakan pelabuhan internasional.

Selain itu, anak-anak akan mendapatkan uang Rp 4 sampai Rp 8 juta.

SIMAK! Dua Jenderal (Purn) TNI Jebolan Kopassus Turun Tangan Tangani Kasus Papua

Alberto Beto Goncalves Sedih Lihat Kerusuhan Suporter Indonesia Saat Timnas Kalah 2-3 dari Malaysia

Bonus Sebelum Nonton Film Warkop DKI Reborn di Bioskop, Ada Film Animasi Warkop DKI Selama 2 Menit!

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved