Rusuh Papua

Mahfud MD: Papua Tidak Boleh Minta Merdeka

MANTAN Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan, Papua tidak bisa meminta bantuan dari dunia internasional untuk menggelar referendum.

Twitter @mohmahfudmd
Mahfud MD mengikuti tradisi khas Jogjakarta 

Menurutnya, upaya untuk mempertahankan Papua pun bisa dilakukan melalui tindakan militer.

"Termasuk tindakan keamanan militer dan polisi," imbuh Mahfud MD.

Menurutnya, tindakan militer bisa digunakan untuk menangani mereka yang dianggap melakukan tindakan separatis.

Suami Pasang Status WhatsApp Sedang Berada di Tol Cipularang, Istri Kalang Kabut Cari Informasi

Sehingga, Mahfud MD menegaskan pentingnya membedakan antara oknum yang terlibat tindakan separatis dengan mereka yang melakukan aksi kriminal biasa.

Ia kemudian menyebutkan contoh kasus yang masuk dalam kategori kriminal biasa, yakni ujaran kebencian serta aksi unjuk rasa berujung perusakan.

"Oleh sebab itu, kita pisahkan yang separatis siapa, dan kriminil biasa (itu) siapa."

Amien Rais Minta Pemindahan Ibu Kota Dibatalkan, Lalu Sebut Pemerintah Menunggu Studi Beijing

"Yang kriminil biasa itu ujaran kebencian, demo-demo merusak itu kriminil biasa," beber Mahfud MD.

Sedangkan mereka yang melakukan tindakan separatis, kata Mahfud MD, merupakan orang-orang yang dianggap memiliki gagasan untuk mengadakan pergerakan menuju kemerdekaan.

"Tapi yang separatis itu orang yang punya ide dan bergerak untuk melakukan minta kemerdekaan, referendum dan sebagainya," jelas Mahfud MD.

Sopir Truk Korban Kecelakaan di Tol Cipularang Bolak-Balik Ngaca Sebelum Meninggal

Di Indonesia, papar Mahfud MD, referendum tidak bisa digunakan dalam hal apa pun.

"Tak ada referendum untuk keperluan apapun di negeri ini, apalagi penentuan nasib satu daerah," ucapnya.

Ia bahkan menegaskan dalam tata hukum nasional, tidak ada istilah referendum.

Menteri Perhubungan Persilakan Cina Investasi Bangun Transportasi di Ibu Kota Baru Indonesia

"Tata hukum kita tak kenal namanya referendum," tegas Mahfud MD.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengaku optimistis konflik di Papua dapat segera diselesaikan.

Ia meyakini Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan mampu meredam gejolak yang terjadi di Bumi Cenderawasih itu.

IPW Ungkap Dua Strategi Pihak Asing Provokasi Kerusuhan di Papua, Dikendalikan dari Empat Kota Ini

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved