Kecelakaan di Tol Cipularang
Empat Jenazah Korban Tabrakan Cipularang yang Terbakar Dibawa ke RS Polri untuk Diidentifikasi
Empat jenazah korban kecelakaan di Tol Cipularang yang terbakar akhirnya dipindahkan dari RS Thamrin ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi
Penulis: Rangga Baskoro |
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, bakal melakukan proses identifikasi terhadap 4 jenazah korban kecelakaan di Jalan Tol Cipularang KM 91 pada Senin (2/9) lalu. Keempat jenazah itu dalam kondisi terbakar.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo menyatakan hal itu kepada pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/9).
"Informasi terakhir jasad sedang dalam perjalanan menuju RS Polri. Dibawa (ke sini) untuk keperluan autopsi dan identifikasi," kata Edy.
"Untuk pengambilan data antemortem sudah dilakukan di sana (RS MH Thamrin Purwakarta). Tapi karena enggak ada freezer, identifikasi dilakukan di RS Polri," ujarnya.
• Salah Satu Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Baru Selesai Hadiri Pernikahan
• Terungkap Satu Keluarga Bekasi Ikut Jadi Korban Kecelakaan Antrean Mobil Ditabrak di Tol Cipularang
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebut empat jenazah korban kecelakaan dibawa ke RS Polri karena RS MH Thamrin Purwakarta tak memiliki freezer.
Keempat jasad itu belum teridentifikasi karena hangus terbakar dalam kecelakaan yang merenggut delapan nyawa itu.
"Empat jenazah belum teridentifikasi. Masih mencari dan mencocokkan sample DNA. Sudah ada beberapa keluarga yang mencocokkan sample DNA. Tapi ada yang tidak cocok," kata Rudy.
Kemarin, Rudy menengok para korban di RS Thamrin, Purwakarta. Tiba di rumah sakit, ia langsung menuju ruangan rawat inap VIP RS MH Thamrin.
Wakapolres Purwakarta yang ikut mendamping Kapolda Jabar mengatakan, RS Thamrin menampung korban selamat yang jumlahnya 7 orang. Salah satunya adalah warga Korea Selatan.
Pihak RS Thamrin menyebutkan kondisi warga negara Korea yang selamat dari kecelakaan maut di Tol Cipularang mulai membaik, kemarin.
Korban mengalami luka bakar 35 persen. Korban masih berada di ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut rencana pihak rumah sakit akan mempersiapkan proses operasi lengan korban yang terluka namun masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga.
Olah TKP
Kemarin, polisi melakukan olah TKP sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.
Sejak pukul 09.20 WIB, Jasa Marga bersama pihak Kepolisian kembali meberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow yang dimulai sejak Km 96 sampai dengan Km 90.
• Berikan Santunan, Jasa Raharja Sambangi Rumah Korban Tol Cipularang di Tangerang
"Selain itu, pengalihan arus lalu lintas juga diberlakukan, bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di GT Cikamuning. Lalu masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur," kata Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dalam siaran persnya, Selasa (3/9).
Pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan atas pengalihan lalu lintas yang dilakukan.
Mengarah tersangka
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius di RS MH Thamrin Purwakarta mengatakan, pihaknya akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait hasil olah TKP.
"Keterangan saksi-saksi, hasil olah TKP tadi dan bukti lain akan memperkuat penyelidikan, dan kita akan menemukan siapa yang jadi tersangka," kata Matrius, Selasa (3/9).
Hingga kemarin, kata Matrius, pihaknya sudah memeriksa enam saksi, baik yang terlibat kecelakaan maupun melihat kecelakaan secara langsung.
"Dari saksi-saksi yang diperiksa sudah mengarah pada tersangka. Namun kami tengah melakukan pendalaman penyelidikan terlebih dulu," katanya.
• VIDEO : Polisi Melakukan Olah TKP di Lokasi Kecelakaan di Tol Cipularang
Pihaknya, kata Matrius, juga sudah mengamankan satu orang berinisial SB, sopir truk dump truck bermuatan tanah. "Seharusnya dua, tapi yang satu meninggal. Statusnya masih saksi," katanya.
Sopir truk tersebut, kata dia, sudah dilakukan tes urine, namun hasilnya negatif. Kendaraan yang dikendarai SB, kata dia, meluncur tak terkendali lantaran muatan tanah yang ia bawa melebihi batas maksimal tonase.
Ia membawa tanah dengan tonase 37 ton dari batas maksimal 24 ton. "Ada kelebihan 13 ton," katanya. (abs/suf/Kompas.com)