Kecelakaan
Ditinggal Ayah, Putra Aiptu Imran Yasin Terlihat Tegar
Ditinggal Ayah, Putra Aiptu Imran Yasin Terlihat Tegar Berbeda dengan ibu dan kakak perempuannya.
Kepergian mendadak Aiptu Imran Yasin, anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya membawa duka mendalam bagi keluarga. Walau begitu putra semata wayang almarhum, Rafip (15) terlihat tegar.
Aiptu Imran Yasin tewas tertabrak truk Hino ketika bertugas di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Ciledug, tepatnya di KM 13.200B Pesanggrahan Jakarta Selatan pada Selasa (3/9/2019) malam.
Kesedihan yang mendalam masih terlihat di wajah Rafip yang terduduk memandangi ponselnya di teras depan rumah.
• Kali Jambe Bekasi Penuh Tumpukan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Sudah Tahu
Tidak ada kata yang terucap, dirinya hanya membolak balikan pesan whatsapp yang tersimpan dalam ponselnya.
Berbeda dengan sang ibu, Pipih Munihati (50) serta kakak perempuannya, Indira (19) yang lemas karena terus menerus menangis,
Rafip terlihat tenang. Tidak ada air mata yang keluar, hanya tatapan murung karena tidak percaya ayahnya telah tiada.
• Helmalia Putri Berharap Berjodoh dengan Indra Bruggman Sampai Menikah
Anang (48) adik kandung Pipih menyebut Rafip merupakan anak yang tegar. Diketahuinya, Rafip sangat dekat dengan ayahnya. Sehingga, kepergian sang ayah menurutnya sangat memukul hatinya saat ini.
"Dia memang anaknya pendiam, bukan sekarang ini aja, basanya juga begitu. Tapi Alhamdulillah-nya dia kuat, padahal kalau dibandingin sama kakaknya itu dia yang paling deket sama almarhum," ungkap Anang di rumah duka, Jalan Kebagusan Kecil RT 08/08 Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (4/9/2019).
Kemurungan yang semula terlihat di wajah Rafip berangsur pudar, setelah belasan teman sekolahnya tiba di rumah duka.
Mereka kemudian diajak Rafip untuk berbincang belakang rumah, meninggalkan kesan duka dari jejeran karangan bunga yang terpasang di depan rumah.
• Ibu yang Diduga Suruh Yayan Buka Kandang Sparta Akan Diperiksa Polisi Esok
Kaus Polisi
Amran (48) tetangga sebelah rumah mengaku memiliki kenangan berkesan dengan almarhum.
Tepatnya sekitar tiga minggu lalu, Amran mengaku dipanggil oleh Aiptu Imran untuk duduk di depan teras rumah.
Layaknya sore selepas Aiptu Imran bertugas, dirinya bersama almarhum menikmati segelas kopi dan rokok sembari memandangi ikan dan taman kecil di depan rumah Aiptu Imran.
Namun entah mengapa, Aiptu Imran memintanya untuk menunggu sebentar, sementara almarhum katanya masuk ke dalam rumah.
• Bupati Tangerang Lepas Bocah Ajaib Ikut Olimpiade Matematika di India