Pembunuhan

UPDATE Aulia Kesuma Bekap Suami yang Dicekoki Obat Tidur hingga Tewas dengan Handuk Beralkohol

Kedua korban dihabisi dengan diberi juice tomat yang dicampur obat tidur sebanyak 30 butir pandrek, dan kemudian dibekap dengan handuk beralkohol

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan Dirkrimum Polda Metro Kombes Suyudi dalam konpers kasus pembunuhan yang jenazahnya ditemukan terbakar di Sukabumi, Senin (2/9/2019). Konpers dilengkapi foto figuran almarhum Pupung dan Dana (foto lingkaran). 

SEMANGGI, WARTAKOTALIVE.COM -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, mengatakan dari hasil penyelidikan dan pendalaman kasus pembunuhan ayah dan anak, yakni Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan M Adi Pradana alias Dana (23), yang jenazahnya ditemukan terbakar dalam mobil di Cidahu, Sukabumi, Minggu (25) lalu, diketahui bahwa pembunuhan terhadap Pupung dan Dana dilakukan para pelaku di rumah Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kedua korban dihabisi dengan diberi juice tomat yang dicampur obat tidur sebanyak 30 butir pandrek, dan kemudian dibekap dengan handuk beralkohol hingga tewas.

Bahkan dalam membekap korban Edi alias Pupung, dilakukan sendiri oleh Aulia Kesuma (45) istri muda Pupung yang merupakan otak pembunuhan.

"Setelah upaya santet gagal dan upaya menembak korban dengan senpi juga gagal, maka pembunuhan direncanakan dilakukan dengan cara mencekoki obat tidur, lalu membekap dan jenazah akan dibakar," kata Suyudi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/9/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan Dirkrimum Polda Metro Kombes Suyudi dalam konpers kasus pembunuhan yang jenazahnya ditemukan terbakar di Sukabumi, Senin (2/9/2019).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan Dirkrimum Polda Metro Kombes Suyudi dalam konpers kasus pembunuhan yang jenazahnya ditemukan terbakar di Sukabumi, Senin (2/9/2019). (Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

"Terhadap korban Edi, pembekapan dilakukan langsung oleh AK menggunakan handuk yang dibubuhi alkohol. Sebelumnya Edi diberi juice tomat yang dicampur obat tidur. Saat membekap Edi, AK dibantu oleh AS dan SG yang direkutnya untuk membantu," kata Suyudi.

Ia menjelaskan kasus ini berawal saat tersangka Aulia curhat soal masalah ekonominya ke mantan pembantunya TN.

"Karena bunga berjalan dia kepayahan membayarnya yakni Rp 200 Juta perbulan," kata Suyudi.

Kemudian katanya Aulia meminta bantuan TN untuk membunuh suami dan anak tirinya. "Karenanya TN mengenalkan suaminya bernama RD ke tersangka AK. RD diminta untuk mencari dukun santet dan menyantet korban, tapi gak berhasil," katanya.

AK Alias Aulia Kesuma saat diperiksa di Mapolres Sukabumi
AK Alias Aulia Kesuma saat diperiksa di Mapolres Sukabumi (Kompas.com/Budiyanto)

Sehingga kata Suyudi opsi kedua rencana pembunuhan dengan menembak korban dan mencari eksekutor serta senpi dengan menyiapkan uang Rp 25 Juta.

"RD sempat berangkat ke jogja untuk mencari eksekutor dan senpi diminta tersangka AK. Ditambah lagi Rp 10 Juta. Tap gak berhasil," kata Suyudi.

Kemudian katanya Aulia curhat lagi ke pembantunya yang sekarang yakni TT. "Oleh TT sempat dikenalkan ke A, dukun santet, yang tak berhasil santet korban. Oleh dukun santet A, akhirnya AK dikenalkan lagi oleh SK dan AG, asal Lampung yang nantinya membantu pelaku mengeksekusi korban," katanya.

Kemudian katanya terjadi pertemuan di apartemen di Kalibata City di Tower Mawar dimana KV (23), keponakan AK yang dianggap anak, dan tersangka pula dalan kasus ini tinggal.

Anak Aulia Kesuma Dendam Kesumat ke Dana hingga Tega Membunuh dan Membakar
Anak Aulia Kesuma Dendam Kesumat ke Dana hingga Tega Membunuh dan Membakar (Istimewa)

"AK bertemu AP, rekrutan saudara RD, untuk membantu pembunuhan dua korban. Di jalan saudara AP kesurupan, sehingga tak mengikuti aksi pembunuhan. Sehingga AP dikembalikan ke hotel di Kalibata," katanya.

Karenanya Aulia, kembali merencanakan pembunuhan bersama Kelvin dan memutuskan untuk membekap kedua korban dengan alkohol serta diberi obat tidur.

"Hal itu mereka rencanakan secara matang Kamis tanggal 22 Agustus di parkiran apartemen Kalibata," kata Suyudi.

Esok harinya Jumat (23/8/2019) pagi, kata Suyudi mereka yakni Kelvin bersama AG dan SG asal Lampung mereka rekrut, yang mulai membeli peralatan untuk rencana pembunuhan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved