Pembunuhan

Terungkap Berawal dari Facebook Kemudian Menikah, Aulia Kesuma Kenal dengan Suami yang Dibunuhnya

Dari sanalah, perkenalan mereka yang saat itu berstatus janda dan duda, berlanjut ke pelaminan pada 2013.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan Dirkrimum Polda Metro Kombes Suyudi dalam konpers kasus pembunuhan yang jenazahnya ditemukan terbakar di Sukabumi, Senin (2/9/2019). 

Aulia Kesuma (45) alias AK, dalang pembunuhan suami dan anak tirinya, yakni Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan M Adi Pradana alias Dana (23), yang jenazahnya ditemukan terbakar dalam mobil di Cidahu, Sukabumi, Minggu (25) lalu, diketahui mengenal Edi alias Pupung melalui media sosial Facebook (FB).

Dari sanalah, perkenalan mereka yang saat itu berstatus janda dan duda, berlanjut ke pelaminan pada 2013.

Namun setelah enam tahun pernikahan mereka, masalah ekonomi yakni utang Aulia membuatnya gelap mata dan merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya.

"Jadi mereka saling mengenal lewat facebook. Dari sana berlanjut sampai menikah," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Suyudi Ario Seto, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya.

Ia memastikan motif pembunuhan yang dilakukan Aulia karena ia terlilit utang Rp 10 ,iliar di dua bank.

"Tersangka AK ini berutang ke bank untuk bisnis restoran. Namun tersangka kesulitan membayar bunga berjalan Rp 200 Juta perbulan," katanya.

Sehingga ia meminta suaminya menjual rumahnya di Lebak Bulus.

"Tapi, suaminya menolak, sehingga muncullah rencana pembunuhan," kata Suyudi.

Dari penilaian atau appraisal bank, harga rumah Edi alias Pupung di Lebak Bulus dihargai Rp 14 Miliar. "Jadi kalau korban dan anaknya meninggal, maka otomatis ahli waris jatuh ke tersangka dan nilai Rp 14 Miliar bisa menutup utangnya, dan tersangka mendapat lagi keuntungan Rp 4 Miliar," katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan tersangka Aulia Kesuma, sempat menyewa dukun santet untuk menyantet suaminya Edi alias Pupung.

Bahkan Aulia menghabiskan dana Rp 40 Juta untuk mencari dan membayar dukun santet, berinisial A.

"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban biar meninggal. Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya. Tapi suaminya gak mempan disantet," kata Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/9/2019).

Karenanya kata Argo, kemudian Aulia berencana mencari senjata api untuk menghabisi suaminya. "Dan mencari eksekutornya untuk menembak. Dia mengeluarkan Rp 25 Juta untuk beli senpi. Tapi kurang karena harganya Rp 50 Juta. Lalu nambah Rp 10 Juta, tapi gak jadi menembak karena harga senpinya mahal. Akhirnya terpikirkan kembali untuk menghabisi dengan membakar. Itu sudah direncanakan dari awal juga," papar Argo.

Dalam perencanaannya kata dia, Aulia tidak sendiri, tapi dibantu oleh keponakannya yang sudah dianggap anak yakni Kelvin alias KV, lalu dua tersangka dari Lampung. "Juga ada orang lain yang ikut serta dalam rencana pembunuhan tersebut," katanya.

Argo menjelaskan pembunuhan kepada Edi alias Pupung dan Dana ini dirancanajan bulan Juli 2019 di sebuah apartemen di Kalibata.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved