Rusuh Papua
Ketua DPR Sarankan Panglima TNI Terjunkan Kopassus ke Papua
KETUA DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) prihatin dengan kerusuhan di Deiyai, Papua, yang mengakibatkan satu anggota TNI dan dua warga sipil tewas.
Dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara, Hadi Tjahjanto menyatakan pembentukan Koopssus TNI didasari beberapa aturan hukum terkait tugas pokok TNI.
Termasuk, di antaranya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 yang juga mengatur pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme.
• Dua Putra Jokowi Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo, PDIP Serahkan pada Kehendak Rakyat
Ia mengatakan, secara tegas undang-undang tersebut mengatur tugas TNI dalam mengatasi aksi terorisme, merupakan bagian dari operasi militer selain perang.
Yang dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsi TNI, yaitu penangkal, penindak, dan sebagai pemulih.
Hadi Tjahjanto menjelaskan, dinamika ancaman asimetris yang terus berkembang, khususnya terorisme global, menuntut kesiapan TNI mengatasinya dengan dilandasi aturan hukum yang kuat.
• Tak Lagi Kenakan Rok, Anggota Paskibraka Putri Tahun Ini Bakal Pakai Celana Panjang
"Oleh karenanya, pada kesempatan ini perlu saya tegaskan bahwa pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme sudah menjadi amanat undang-undang."
"Terutama bila dipandang bahwa ancaman tersebut sebagai tindakan yang mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, ataupun keselamatan segenap Bangsa Indonesia," tegas Hadi Tjahjanto.
Hadi Tjahjanto melanjutkan, Koopssus TNI melengkapi jajaran satuan elite yang telah dimiliki TNI.
• Ini Alasan Anggota Paskibraka Putri Bakal Pakai Celana Panjang
Ia menjelaskan, sebagai satuan elite, personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus ketiga matra, merupakan prajurit-prajurit pilihan.
"Mereka memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun di luar negeri, yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi," jelas Hadi Tjahjanto.
Ia juga mengatakan, satuan tersebut juga merupakan implementasi dari 11 Program Prioritas yang ia canangkan saat dilantik sebagai Panglima TNI, yaitu pembentukan Pasukan Khusus Tri Matra.
• Imbas Pertemuan Jokowi-Prabowo, Gerindra Bilang Tiga Emak-emak Karawang Bakal Bebas
Hadi Tjahjanto menjelaskan, 11 Program Prioritas tersebut merupakan program TNI untuk menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks.
Ia menginginkan TNI harus menjadi organisasi yang adaptif pada perkembangan teknologi.
Serta, perkembangan taktik dan teknik peperangan yang tidak lagi linier dan konvensional, namun juga asimetrik dan non konvensional.
• Aturan Anggota Paskibraka Putri Bercelana Panjang Cuma untuk yang Berhijab, Lainnya Tetap Pakai Rok
"Perlu pula saya tegaskan bahwa dengan dibentuknya Koopsus TNI ini, bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing."