Viral Medsos
BOS Taksi Malaysia Sebut Indo Miskin Habis Dicaci Maki Netizen, Websitenya Dipenuhi Permintaan Maaf
Website resmi bos taksi Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail dipenuhi permnintaan maaf. Akun medsos Datuk dipenuhi caci maki netizen.
Ia menyebut Pemerintah Malaysia semestinya memaksimalkan keberadaan ojek online lokal yang sudah ada, bukannya mempersilakan produk dari asing untuk masuk.
Shamsubahrin menilai kedatangan Startup Decacorn asal Indonesia itu akan mematikan geliat pengusaha transportasi lokal.
• Satu Anggota TNI Gugur, Simak Kronologi Kerusuhan Brutal di Kabupaten Deiyai Papua Diungkap TNI
• TERUNGKAP Aulia Terjerat Utang di Sejumlah Bank Rp10 Miliar, Polisi Beberkan Aulia Tertekan
• Nikita Mirzani Mengamuk di Acara Hotman Paris Show, Nada Bicara Tinggi dan Tunjuk Wajah Elza Syarief
• VIDEO: Diduga Mesum di Rumah Bidan, Begini Kronologi Anggota Polisi Diarak Setelah Digerebek Warga
• TNI Polri Diserang di Papua, Ini Identitas Anggota TNI Tewas Kepalanya Dipanah di Kabupaten Deiyai
Datuk: Malaysia Negara Kaya, Pemuda Indonesia Miskin
Pemilik taksi Big Blue Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail meminta maaf setelah ucapannya yang menolak Gojek dengan menyebut Indonesia negara miskin menjadi viral.
Dalam konferensi pers, Shamsubahrin mengaku media sosial hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.
Dilansir Malay Mail Rabu (28/8/2019), dia mengaku ucapannya berdasarkan pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi yang tengah terjadi di sana.
"Indonesia ada di hati saya. Begitu juga dengan orang-orangnya," ujarnya. Dia mengaku berada dalam grup WhatsApp berisi driver Gojek dan Grab.
Dia menuturkan ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin karena keberadaan Gojek.
"Jadi, saya meminta maaf atas ucapan saya berdasarkan laporan yang saya baca," katanya.
Shamsubahrin melanjutkan, seharusnya pemerintah Malaysia lebih mengenalkan merek layanan ojek lokal seperti Dego Ride daripada mengizinkan Gojek masuk.
Dikutip New Straits Times, dia menilai memberikan akses bagi industri transportasi asing bakal memberi dampak negatif, termasuk ancaman penutupan jika mereka menghadapi masalah.
"Setidaknya, kami mempunyai kendali atas produk transportasi di negeri sendiri seperti Dego Ride untuk mencegah masuknya Gojek," kata Shamsubahrin.
Dalam video wawancara yang viral sebelumnya, Shamsubahrin terdengar mengatakan bahwa Malaysia adalah negara kaya. Karena itu, pemudanya tidak susah seperti di Indonesia.
"Jika generasi muda Indonesia bagus, mereka tentu tidak akan keluar negeri mencari kerja. Gojek hanya untuk negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, Kamboja," ujar Shamsubahrin.
Tak hanya Shamsubahrin sebagai pemilik taksi, penolakan juga datang dari kalangan politisi, misalnya Khairuddin Aman Razali dari Partai Islam Se-Malaysia.