Mengerikan, Ada Kasus Penyakit Paru-paru Misterius Berkaitan dengan Vape

Diduga penyakit paru-paru misterius tampaknya berkaitan dengan penggunaan vape atau vaping.

Shutterstock
Ilustrasi 

Gejala penyakit tersebut termasuk kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada.

Beberapa pasien juga dilaporkan mengalami demam, batuk, muntah, dan diare.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Di 14 negara bagian di Amerikan ditemukan remaja terkena penyakit paru-paru misterius.

Diduga penyakit paru-paru misterius tampaknya berkaitan dengan penggunaan vape atau vaping.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit - Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, banyak dari mereka yang terserang cedera paru-paru akut akibat vaping.

Penjualan Smartphone Masih Lesu, Ini 5 Vendor Smartphone yang Mendominasi Penjualan

Parahnya, beberapa pasien ini dirawat di ruang intensif dan menggunakan ventilator untuk membantu mereka bernapas dan tetap hidup.

Otoritas medis mengatakan, belum jelas apakah pasien bisa pulih sepenuhnya. Menurut CDC, setidaknya 31 kasus telah dikonfirmasi pada pertengahan Agustus lalu.

CDC mengatakan, sedang menyelidiki 94 kemungkinan kasus di 14 negara bagian.

Para pejabat kesehatan memeringatkan para dokter dan masyarakat, agar waspada terhadap apa yang bisa terjadi akibat cedera paru-paru yang parah dan berbahaya ini.

Berikut 5 Kejahatan Siber yang Intai Perusahaan

Gejala penyakit tersebut termasuk kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada.

Beberapa pasien juga dilaporkan mengalami demam, batuk, muntah, dan diare.

CDC bekerja dengan departemen kesehatan di lima negara bagian dengan kasus yang dikonfirmasi.

Kelima negara bagian tersebut adalah California, Illinois, Indiana, Minnesota, dan Wisconsin.

Rekanan berusaha menentukan penyebab kondisi tersebut, setelah sekelompok penyakit paru-paru yang berhubungan dengan pemakaian rokok elektronik di kalangan remaja dan dewasa dilaporkan selama beberapa minggu terakhir.

Bunga Acuan BI Turun, Bunga KPR Malah Naik? Ini Komentar Nasabah KPR

Meski demikian, CDC mengatakan belum ada bukti yang konsisten.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved