Pelayanan Publik
Menristekdikti Ungkap Alasan Mobil Dinas Menteri Layak untuk Diganti Meski Jadi Sorotan Publik
Banyak kalangan yang mengecam terkait dengan rencana pengadaan mobil baru untuk para menteri di kabinet mendatang.
Penulis: Rangga Baskoro |
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir menilai mobil dinas yang digunakan para menteri saat ini, memang layak untuk diganti.
Banyak kalangan yang mengecam terkait dengan rencana pengadaan mobil baru untuk para menteri di kabinet mendatang.
Banyak kalangan yang mengecam rencana itu.
Nasir berpendapat bahwa mobil yang saat ini masih digunakan sudah cukup lama dan tak lagi ekonomis untuk digunakan para menteri.
"Kalau itu akan diganti, menurut saya mobil itu layak secara operasional kalau umurnya 5 tahun. Dan ini mobil sudah 9 tahun."
"Kalau menurut saya, secara ekonomis sudah tidak ekonomis lagi," ungkap Nasir, saat menghadiri acara ulang tahun Pesantren Tebuireng yang ke-120 tahun di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (24/8/2019).
• Anggota DPRD DKI dari Fraksi Hanura Sudah Berkemas Sejak Dua Bulan Lalu Jelang Pelantikan DPRD Baru
• Aktivitas Warga Nanggung yang Terkena Guncangan Bumi Dilaporkan BMKG Masih Relatif Normal
• Korban Ungkap Kronologi Mobil Dibobol Maling di Jakarta Utara yang Viral Videonya
Nasir mengakui mobil dinas yang digunakannya pernah mengalami mogok. Meskipun menurutnya tidak terjadi masalah yang sangat serius.
"Selama pengalaman saya menggunakan mobil dinas selama 5 tahun, ya pernah mogok. Tapi relatif tidak masalah lah. Tidak signifikan. Kalau ditanya, masih bisa digunakan? Ya memang masih bisa. Tapi sudah enggak ekonomis," ucapnya.
Menurutnya yang paling bagus memang mengganti mobil saat ini dengan mobil listrik. Namun, dia mengakui saat ini biaya mobil listrik masih sangat mahal dan belum tersedia fasilitas penunjangnya.
"Jauh lebih bagus. Kita lompatannya ke arah sana. Kita ada beberapa mobil listrik tapi harganya masih sangat mahal. Ekosistemnya belum jadi di Indonesia. Sedang disiapkan," kata Nasir.
Seperti diketahui, Toyota Crown 2.5 HV G-Executive dipilih sebagai mobil dinas baru bagi para menteri yang dipilih masuk dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Anggaran untuk pengadaan kendaraan tersebut, tercantum dalam DIPA 2019 Kemensetneg yang sudah melalui pembahasan dan persetujuan DPR RI.
Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019.
Mobil ini dibekali mesin 2.5L Dynamic Force Engine Hybrid System.
Tenaganya keseluruhannya diklaim mencapai 223 tk dengan torsi 221 Nm. Konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 19,4 km/L.
Di Jepang, mobil ini dibanderol dengan harga 5.837,400 Yen atau setara dengan Rp 778 jutaan.
Total anggaran untuk pengadaan mobil ini sebesar Rp 147 miliar.
Sebuah mobil dinas yang ditumpangi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir.
• Aktivitas Warga Nanggung yang Terkena Guncangan Bumi Dilaporkan BMKG Masih Relatif Normal
• Upaya Antisipasi Kekeringan di Jakarta Barat Mulai Buat Sumur Resapan Hingga Koordinasi dengan PDAM
Karena pandangan tersebut, bagaimana peilaian publik?
Pantaskah menteri mendapatkan mobil dinas baru meski mobil dinas masih baik?