Pelayanan Publik

Upaya Antisipasi Kekeringan di Jakarta Barat Mulai Buat Sumur Resapan Hingga Koordinasi dengan PDAM

Sebagian besar wilayah Banten dan Jakarta mengalami kekeringan dalam rentang waktu dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/adhy kelana
Ilustrasi. Tampak dua orang pekerja tengah memasang jaring yang terbuat dari pelastik untuk dipasangkan ke dalam sumur resapan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terhadap wilayah yang mengalami kekeringan seperti DKI Jakarta dan Banten.

Berdasarkan data hari tanpa hujan (HTH) sampai 20 Agustus 2019 menunjukkan, sebagian besar wilayah Banten dan Jakarta mengalami kekeringan dalam rentang waktu dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari.

Meski begitu, beberapa wilayah di Jakarta Barat belum terdampak kekeringan ini, namun untuk mengantisipasinya beberapa pihak tengah melakukan upaya agar kekeringan tidak berdampak luas.

Seperti yang dilakukan oleh, Camat Kembangan, Jakarta Barat Agus Ramdani pihaknya tengah berkoordinasi dengan PDAM untuk menempatkan mobil tangki di beberapa wilayah yang kemungkinan terdampak.

"Kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui Pak lurah, RT, RW, termasuk LMK. Kita juga menunggu dari PAM yang akan menindaklanjuti."

"Ini sudah dirapatkan di tingkat kelurahan melalui Pak RW dan Pak RT," kata Agus Ramdani, Kamis (22/8/2019).

Kendati antisipasi sudah dipersiapkan, Agus menyebut kesadaran warga untuk hemat air menjadi yang utama.

Polisi Masih Cek dan Klarifikasi Pelaporan Video Dugaan Penistaan Ustadz Abdul Somad

Ia pun mengingatkan warganya untuk tak membuang air secara percuma.

"Misalnya, untuk menyiram tanaman bisa dari air kita bekas mandi. Jadi tidak langsung kita buang tapi kita tampung juga," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data BMKG, jika kawasan Kedoya Selatan juga menjadi salah satu wilayah yang terdampak kekeringan, meski begitu Lurah Kedoya Selatan mengaku saat ini wilayahnya belum terdampak atas kemarau panjang ini.

"Sejauh ini, wilayah kita belum terdampak. Saya juga tidak tahu kenapa BMKG bisa menyatakan wilayah Kedoya Selatan bakal terdampak, indikatornya saya juga belum tau seperti apa," kata Lurah Kedoya Selatan, Marwan Saari.

Meski begitu, dirinya mengaku telah melakukan langkah antisipasi sebelumnya dengan membuat sumur resapan dibeberapa titik, termasuk di beberapa RPTRA. Kurang lebih ada 6 sumur resapan yang telah di buat.

"Kalau antisipasi sumur resapan udah kami lakukan. Sumur resapan ada 6 yang sudah kami buat," ucapnya.

Tangerang Dilanda Kekeringan Kualitas Pelayanan Air Bersih Buruk dan Berbau

Ratusan Gram Narkoba Diamankan Polres Depok dari 33 Pelaku

Sebaliknya, sebelumnya dalamupaya mengatasi genangan, maka satuan petugas Sumber Daya Air Kecamatan Pancoran, membuat 15 titik sumur resapan di dua lokasi yakni di SDN Kalibata 04 sebanyak tujuh titik, dan di Jalan Samali Ujung, Kelurahan Kalibata sebanyak delapan titik.

Kepala Satuan Pelaksana Sumber Daya Air Kecamatan Pancoran, Supriyanto menjelaskan, sumur resapan tersebut memiliki lebar 1 X 1 meter persegi dengan kedalaman 170 centimeter.

“Pengerjaan sudah dilakukan sejak Senin (8/7/2019) hingga saat ini. Pada pembuatan sumur resapan ini, kami mengerahkan 16 satgas SDA Pancoran,” katanya, Kamis (11/7).

Supriyanto mengatakan, dalam pembuatan sumur resapan tersebut pihaknya menggunakan peralatan cangkul, sekop, linggis, golok, gerobak, karung, palu, pahat dan jack hammer.

“Target akhir minggu ini selesai untuk di SDN Kalibata 04 dan untuk pengerjaan di Jalan samali ujung, akhir minggu depan (21/7) selesai. Sumur resapan ini memiliki fungsi menyimpan cadangan air tanah agar tetap terjaga,” imbuhnya.

 Gerak Cepat Polisi untuk Menggeledah Rumah Pablo Benoa dan Rey Utami Dalam Kasus Bau Ikan Asin

Setelah pengerjaan sumur resapan ini, lanjut Supri, dirinya berharap tidak ada lagi terdapat lokasi genangan air di wilayah Kelurahan Kalibata sebab telah tersedianya cadangan air tanah.

"Kami berharap, setelah dibuatnya sumur resapan ini, dapat mengurangi lokasi-lokasi yang kerap terdampak genangan di Kelurahan Kalibata dan menjadi resapan cadangan air tanah bagi wilayahnya," katanya.

Berikut penampakan kawasan di DKI Jakarta setelah hujan melanda, terjadi genangan di jalan raya, sehingga menyulitkan dilewati.

Pengendara yang melintasi genangan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (5/3/2019), tampak mengalami kesulitan.

 Lihat Wujud Tinggi Jari Tangan Teman Pria Anda untuk Menguak Kepribadian dan Nasib Sesuai Tipe A B C

Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa dini hari, menyisakan sejumlah genangan di sejumlah wilayah di Jakarta di antaranya genangan di Jalan Yos Sudarso.

Hujan terus mengguyur Ibu Kota semalaman, akibatnya genangan di Jalan Yos Sudarso hingga banjir mengepung sebagian kawasan di Jakarta.

Berikut penampakan foto terkait genangan dan banjir yang melanda.

Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (5/3/2019). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa dini hari, menyisakan sejumlah genangan di sejumlah wilayah di Jakarta.
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (5/3/2019). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa dini hari, menyisakan sejumlah genangan di sejumlah wilayah di Jakarta. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso. Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa dini hari, menyisakan sejumlah genangan di sejumlah wilayah di Jakarta. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso.
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso.
Pengendara melintasi genangan air di Jalan Yos Sudarso. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Berdasarkan informasi, wilayah Jakarta Barat, Timur, dan Selatan menjadi titik yang terbanyak adanya genangan serta banjir.

Beberapa yang terpantau seperti dikawasan Greend Garden, Marunda, Greenville, Penjaringan, Pluit, Mangga Dua, Kampung Melayu, Kedoya, Grogol, Tanjung Duren, Kamal Muara, Kapuk, Cengkareng, Pesing dan Kelapa Gading.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi hal tersebut.

Ia pun tak mau menyebut di mana saja titik-titiknya.

"Teman-teman lihat saja jumlah RTnya, berapa durasinya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/3/2019).

 Kisah Mengharukan Upaya Membebaskan Penyu Laut Terjerat Jala dan Plastik Mengambang di Air

Selain itu, Anies Baswedan juga berpesan agar media tidak berlebihan dalam memberitakan genangan ataupun banjir di daerah tersebut.

Pasalnya menurut Anies, sensasi banjir yang sebenarnya tak sama dengan apa yang tergambar dimedia sosial.

"Sensasinya enggak sebanding dengan kondisinya," ungkap Anies.

Sementara, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo hingga kini masih bungakam dan tidak merespon kejadian tersebut.

Padahal saat dilantik menjadi kepala BDPD DKI Jakarta pada Senin (25/2/2019) kemarin, Anies berharap semua pejabat baru di lingkungan Jakarta membawa kebaruan.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved