Gigitan Ular

Satpam Perumahan Tewas Digigit Ular Weling, Ini 5 Fakta Ganasnya Bisa Ular Weling

Satpam perumahan Tewas Digigit Ular Weling, Ini 5 Fakta Ganasnya Bisa Ular Weling. Simak selengkapnya dalam berita ini.

istimewa
Ular weling (Bungarus candida) yang masih banyak ditemukan di alam bebas dan lingkungan perumahan merupakan predator alami ular lain. 

Gigitan kobra yang mengandung bisa, akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan pembengkakan di sekitar luka, meskipun kadang-kadang gejala ini tidak muncul.

Di pihak lain gigitan weling tidak demikian, yakni cenderung tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di lokasi luka, tetapi dapat berakibat fatal.

VIDEO VIRAL, Satpam di Gading Serpong Tewas Digigit Ular Weling, Begini Cara Penanganannya

BERITA FOTO: Begini Kondisi Terkini Revitalisasi Jalur Pedestrian Cikini

Bila bisa –melalui gigitan ular– masuk dalam jumlah cukup besar ke dalam tubuh, beberapa waktu kemudian akan timbul gejala-gejala keracunan yang khas.

Untuk ular-ular Elapidae, gejala ini misalnya adalah kelopak mata yang memberat, kesulitan menelan, dan belakangan, kesulitan untuk bernafas; serta pada akhirnya kegagalan kerja jantung.

Rata-rata selang waktu antara masuknya bisa melalui luka hingga tibanya kematian, untuk kasus gigitan Elapidae, berkisar antara 5 hingga 20 jam.

5. Penemu ular weling

Dilansir wikipedia, pada 1932, Felix Kopstein mendeskripsi Bungarus javanicus dari spesimen tunggal, yang memiliki semua ciri-ciri ular weling kecuali bahwa warnanya hitam seluruhnya dengan sisi perut putih kekuningan.

Ular yang secara lokal disebut ular warakas ini didapati orang di daerah Matanghaji, Kecamatan Sumber, Cirebon.

Namun, setelah memperoleh tambahan dua spesimen lagi, salah satunya dengan corak belang samar-samar pada latar belakang kehitaman, pada 1938 Kopstein mulai meragukan identitas spesies baru tersebut.

Kak Seto Klarifikasi Soal Hasil Tes Psikologi Anak yang Diumbar Nikita Mirzani di Media Sosial

Akan tetapi masyarakat ilmiah telah telanjur mencatat bahwa ular warakas ini adalah sejenis ular baru yang endemikJawa, dengan lokasi sebaran yang terbatas di sekitar Cirebon.

Pemahaman ini terus berlangsung sampai lebih dari setengah abad kemudian, ketika tulisan Joseph B. Slowinski pada tahun 1994 memunculkan lagi keragu-raguan semula dan secara ringkas memaparkan argumen bahwa B. javanicus adalah bentuk gelap (melanisme) dari corak warna B. candidus yang umumnya belang hitam dan putih.

Analisis morfologis dan genetik yang dilakukan Ulrich Kuch dan Dietrich Mebs pada tahun 2007 memperkuat kesimpulan bahwa B. javanicus adalah sinonim (tepatnya junior subjective synonym) dari B. candidus.

Kajian ini juga mendapatkan bahwa ditemukan pula ular-ular weling dengan corak warna yang cenderung dominan putih, serta pola-pola warna di antaranya. Diketahui pula bahwa variasi melanisme ini ditemukan pada wilayah yang lebih luas, mulai dari Indramayu di tepi pantai utara Jawa, ke arah tenggara ke Cirebon, Cilimus, Purwokerto, hingga sekitar Cilacap.

Kronologi Ular Weling Gigit Satpam

Peristiwa tewasnya Iskandar akibat gigitan ular bermula saat warga di Cluster Michelia 8 Nomor 2 melihat ular di area taman kediamannya pada Selasa (20/8/2019) lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved