Mahfud MD Menyebut UAS Tak Perlu Minta Maaf Soal Ceramahnya, Tapi Kalau Mau Minta Maaf Bagus Juga

Tidak harus (Minta Maaf) UAS sudah menjelaskan posisinya, tapi kalau mau minta maaf bagus juga

youtube
UAS dan Mahfud MD 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebutkan jika Ustaz Abdul Somad (UAS) yang sedang terbelit masalah dugaan penistaan agama, tak harus meminta maaf.

Menurut Mahfud, hal tersebut karena UAS telah menjelaskan situasi ketika ia ceramah tentang hal yang membuatnya dituding menistakan agama.

"Tidak harus (minta maaf) karena dia sudah menjelaskan situasinya. Saya kira seruan MUI itu kita anggap cukup, bahwa sudah tidak usah diperpanjang.

VIDEO: Penuturan Lengkap Ustadz Abdul Somad UAS di MUI Terkait Video Viral Soal Patung

Polisi Masih Cek dan Klarifikasi Pelaporan Video Dugaan Penistaan Ustadz Abdul Somad

BREAKING NEWS: 5 Klarifikasi Ustaz Abdul Somad Terkait Video Viral yang Dilaporkan Polisi

UAS sudah menjelaskan posisinya, tapi kalau mau minta maaf bagus juga," ujar Mahfud di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

Ia mengatakan, persoalan minta maaf dan memaafkan merupakan ajaran agama.

Minta maaf bagi orang yang salah dan minta maaf bagi orang yang benar tetapi disalahpahami.

Ustaz Abdul Somad atau UAS memberikan pernyataan, usai menghadiri pemanggilan MUI (Majelis Ulama Indonesia) di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019) sore.
Ustaz Abdul Somad atau UAS memberikan pernyataan, usai menghadiri pemanggilan MUI (Majelis Ulama Indonesia) di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019) sore. (Warta Kota/Mohamad Yusuf)

"Enggak apa-apa minta maaf, kalau saya sih minta maaf tidak apa-apa. Dia merasa benar tapi menimbulkan kesalahpahaman, ya tidak masalah," kata dia.

Sementara terkait persoalan hukumnya sendiri, Mahfud menyebutkan agar hak tersebut dipelajari oleh aparat.

Arthdal Chronicle Bagian 3 Fokus Kelahiran Pahlawan di Desa Mitos Bernama Arth

Pasalnya, setiap laporan masuk pasti akan dianalisis seberapa besar urgensinya dari kasus tersebut.

"Kan ada mens rea, artinya ada niat untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai orang lain, ada actus reus, pernyataan. Nah actus reus itu sudah ada, tapi mens rea-nya kan dilihat dengan konteks di mana dia bicara, dalam konteks apa, dalam forum apa itu akan bisa ditemukan," kata dia.

Kazakhstan Ajarkan Tim Voli Putri Indonesia Bermain Voli Pintar

Adapun UAS dilaporkan ke polisi dengan tudingan penistaan agama karena ceramahnya dianggap telah menistakan simbol agama lain.

 UAS sendiri telah mengklarifikasi hal tersebut dengan mendatangi Kantor MUI pada Rabu (21/8/2019) lalu.

Pada kesempatan itu ia mengatakan, potongan video ceramahnya yang viral itu ditujukan untuk umat Islam.

Begini Saran Kak Seto agar Nikita Mirzani dan Sajad Ukra Menurunkan Ego Demi Masa Depan Anak Mereka

Oleh karena itu, UAS pun merasa bahwa dirinya tak perlu minta maaf atas hal tersebut.

"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya di tengah komunitas umat Islam di dalam rumah ibadah saya. Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?" kata UAS di Kantor MUI, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (21/8/2019)

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved