Pembunuhan
Hakim Temukan Kejanggalan Keterangan Prada DP, Awalnya Curhat Hingga Ajak Berzina
Hakim di pengadilan militer melihat banyak kejanggalan dalam kasus pembunuhan kasir Indomaret yang dilakukan Prada DP
Kenapa Vera Oktaria mau berhubungan badan dengan Prada DP atau Deri Permana padahal hamil anak pria Lain?
Ada banyak kejanggalan yang dilihat hakim dari kasus Mutilasi Vera Oktaria
Hakim di pengadilan Militer I-04 Palembang, melihat banyaknya kejanggalan dalam keterangan yang disampaikan Prada DP saat membeberkan kasus pembunuhan serta Mutilasi terhadap pacarnya Vera Oktaria (21).
Kejanggalan itu salah satunya adalah Prada DP yang nekat membawa korban Vera ke penginapan Sahabat Mulya di Kecamatan Sungai Lilin, kabupaten Musi Banyuasin, pada 8 Oktober 2019.
• Setelah Bunuh Vera Oktaria, Prada DP Berhubungan Badan dengan Serli 4 Kali Selama Sembunyi
Hakim anggota Mayor CHK Syawaluddin menduga ada unsur perencanaan yang dilakukan Prada DP.
Di mana, terdakwa ingin menjauhkan korban dari rumah.
Sebab, jarak antara Palembang dan Musi Banyuasin memakan waktu sekitar 3 jam hingga sampai ke penginapan.
Syawaluddin pun menyebutkan, Prada DP telah empat hari berada di Palembang, tepatnya pada 4 Mei 2018.
Saat menghubungi Vera Oktaria, Prada DP mengaku hanya ingin curhat kepada korban.
Namun nyatanya langsung membawa Vera ke tempat bibinya.
"Terdakwa membawa tas dan mengaku baru kabur pendidikan. Padahal sudah 4 hari. Di Jembatan Kertapati ngaku ingin curhat, tapi dibawa ke Musi Banyuasin? Ini ada kesengajaan ingin menjauhkan korban?" tanya Syawaluddin.
• Prada DP Kecewa Karena Baru Pertama Kali Berhubungan Badan, Vera Mengaku Sedang Hamil 2 Bulan
Prada DP pun mengaku menginap di Penginapan Sahabat Mulya lantaran kondisi hari yang sudah larut malam.
Namun, ia tak mengetahui alamat pasti bibinya tersebut.
"Kami menginap karena sudah malam, rencananya besok mau mencari lagi rumah Bibi Elsa. Tapi malam itu kami ribut, sehingga saya membunuh Vera," ujarnya.
Lalu, Syawaludin mempertanyakan alasan Prada DP nekat berangkat ke Serang Banten dengan alasan untuk belajar mengaji usai membunuh.