Kilas Balik

TERUNGKAP Tangis Soekarno Pecah di 4 Momen Penting, Salah Satunya saat di Makam Seorang Jenderal TNI

Soekarno ternyata pernah menitikkan air mata di beberapa momen penting, meski dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa

Kolase Good News From Indonesia dan Grid.id
Soekarno 

Atas kematian orang yang ia rencanakan untuk menggantikan posisinya sebagai presiden dengan cara

mengenaskan itu membuat hati Soekarno tak kuasa membendung kesedihan.

Soekarno menangis di pusara Ahmad Yani
Soekarno menangis di pusara Ahmad Yani (Grid.id)

Di depan makam jenderal kesayangannya tersebut ia tak kuasa menangis meneteskan air mata atas kepergian Ahmad Yani.

Seperti disebutkan di atas, Soekarno pernah menangis saat menandatangani vonis hukuman mati pada sahabatnya sendiri, Kartosoewirjo

Dilansir dari SOSOK.grid.id dalam artikel 'Bung Karno Menangisi Sahabatnya, Si Pria Pendek Bertubuh Kurus dan Rambut Keriting', Kartosoewirjo adalah salah satu kawan dari Soekarno kala masih menimba ilmu dan mondok di rumah HOS TJokroaminoto di Surabaya pada tahun 1918-an.

Ketika menjabat menjadi Presiden pasca Kemerdekaan Indonesia, selang berapa tahun kemudian meletuslah pemberontakan yang dipicu kekecewaan dan dipimpin oleh sang sahabat, Kartosoewirjo.

Salah satu keputusan berat yang harus diambil Soekarno adalah menandatangai vonis mati terhadap sahabatnya tersebut.

Karena Kartosoewirjo terbukti sebagai Imam dan Pimpinan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, berkas eksekusi mati tertulis nama itu berkali-kali disingkirkan dari meja kerja Soekarno.

Soekarno dan Kartosoewirjo sama-sama berguru kepada orang yang sama yakni HOS Tjockroaminoto.

"Pada 1918 ia adalah seorang sahabatku yang baik. Kami bekerja bahu membahu bersama Pak Tjokro demi kejayaan Tanah Air.

Pada tahun 20-an di Bandung kami tinggal bersama, makan bersama, dan bermimpi bersama-sama. Tetapi ketika aku bergerak dengan landasan kebangsaan, di berjuang semata-mata menurut azas agama", Kata Soekarno yang dikutip dari buku "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.

Kartosoewirjo di Pengadilan Mahkamah Darurat Perang
Kartosoewirjo di Pengadilan Mahkamah Darurat Perang (Mahadper)

Kartosoewirjo adalah salah satu sahabat semasa tinggal di rumah Pak Tjokro yang tak pernah bosan mengomentari Soekarno saat berlatih pidato di depan cermin.

Namun tak jarang kritik yang dilontarkan Kartosoewirjo lebih kepada ejekan.

"Hei Karno, buat apa berpidato di depan cermin? Seperti orang gila saja", celetuk Kartosoewirjo yang dikutip dari Majalah Intisari Edisi Agustus 2015.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved