HUT SENAWANGI

MERIAH Pentas Wayang Kulit Bersama Dalang Setan di Ulang Tahun SENAWANGI ke-44

SENAWANGI menggelar pagelaran wayang kulit ‎bersama dalang Ki Manteb Sudarsono di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Penulis: Ign Agung Nugroho |
Wartakotalive.com/Ign Agung Nugroho
Dalang Ki Manteb Sudarsono, saat tampil di Ulang Tahun ke- 44 SENAWANGI di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/08/2019) malam. 

CIPAYUNG, WARTAKOTALIVE.COM -- Pihak Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI) menggelar

pagelaran wayang kulit ‎bersama dalang Ki Manteb Sudarsono di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman

Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/8/2019) malam.

Pentas wayang dalam rangka peringatan ulang tahun ke-44 SENAWANGI tersebut, mengusung lakon 'Sri Sadana'.

HUT Kemerdekaan RI, Istri Panglima Teroris di Poso Menolak Tunduk Kepada NKRI

Ekonom Senior Ingatkan Jokowi Tidak Kena Sindrom SBY di Periode Ke-2, Ko Seperti Baru Jadi Presiden

TERUNGKAP Tangis Soekarno Pecah di 4 Momen Penting, Salah Satunya saat di Makam Seorang Jenderal TNI

Ketua Bidang Humas dan Kemitraan SENAWANGI, Eny Sulistyowati (kiri),  Ketua Umum SENAWANGI, Suparmin Sunjoyo (baris kedua dari kiri), dan Ki Manteb Sudarsono (baris ketiga dari kiri) saat jumpa media di 
di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/08/2019) malam.
Ketua Bidang Humas dan Kemitraan SENAWANGI, Eny Sulistyowati (kiri), Ketua Umum SENAWANGI, Suparmin Sunjoyo (baris kedua dari kiri), dan Ki Manteb Sudarsono (baris ketiga dari kiri) saat jumpa media di di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/08/2019) malam. (Wartakotalive.com/Ign Agung Nugroho)

Ki Manteb menjelaskan, esensi makna yang tersirat dalam cerita 'Sri Sadana' adalah, ‎ Sadana sebagai Dewa hasil

bumi diyakini mempunyai tugas memberi kemakmuran kepada masyarakat.

Raden Sadana adalah simbol kehidupan, sosok yang memiliki watak murah hati, baik budi, sabar dan bijaksana.

Bersama kakaknya, Dewi Sri, ia dikenal sebagai Dewa lambang kemakmuran hasil bumi.

VIDEO: WADUH, Bukan Hormat Kepada Bendera, Melanie Subono Malah Hormat Kepada Uang

Pernah Kecanduan Sabu, Membuat Krisdayanti Harus Tidur di Atas Batu Berhari-hari

Titi Kamal Takut Ketemu Hantu saat Ditawari Main Film Makmum

Dalang Ki Manteb Sudarsono, saat tampil di Ulang Tahun ke- 44 SENAWANGI di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/08/2019) malam.
Dalang Ki Manteb Sudarsono, saat tampil di Ulang Tahun ke- 44 SENAWANGI di Gedung Pewayangan Teater Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/08/2019) malam. (Wartakotalive.com/Ign Agung Nugroho)

"Cerita ini sangat relevan dengan budidaya pangan dan kesuburan tanah Nusantara. Pentingnya perbaikan dan

peningkatan perekonomian nasional melalui pangan," kata Ki Manteb ditemui sebelum pentas.

Pertunjukan wayang bersama 'Dalang Setan' (julukan Ki Manteb Sudarsono) ‎ itu, sekaligus membuktikan bahwa

kesenian wayang, tidak hanya digemari para orangtua atawa kaum sepuh, tetapi anak-anak muda pun turut

menikmati.

Bukti wayang masih dicintai kawula muda, malam itu turut hadir komunitas Penggemar Sejati Manteb ‎Sudarsono

(PSMS) dari sejumlah wilayah di Tanah Air.

Selain itu, pagelaran wayang tersebut, untuk pertama kalinya sebagai pertunjukan wayang disiarkan secara live,

melalui video streaming, yang ditonton langsung masyarakat dunia di 26 negara.

Sementara itu, Ketua Umum SENAWANGI, Suparmin Sunjoyo mengatakan, momentum ulang tahun ini, dapat

menjadi ingatan bagi para penggiat budaya untuk terus menampilkan entitas-nya sebagai elemen humaniora

yang mampu menumbuhkan kepekaan nurani.

Sebagai lembaga konservasi, preservasi, dan inovasi seni pewayangan, kata Suparmin, SENAWANGI telah

melakukan berbagai langkah.

"Karya kesenian setidaknya dapat menjadi mata rantai ikon peradaban bangsa yang santun, terhormat, dan

bermartabat. Dalam skala mikro para pelaku seni dan budaya agaknya perlu sigap menangkap berbagai momen

globalisasi,” kata Suparmin.

Lebih lanjut, dia menyebut, kehadiran komunitas dan berbagai kantong budaya, ungkap Suparmin, menjadi

penting sebagai katalisator kebudayaan, penguat ketahanan dan identitas kebangsaan.

"Sudah lama negeri kita dikenal sebagai bangsa yang kaya budaya. Keragaman budaya dengan corak multikultur-

nya sudah menjadi brand mengagumkan," katanya.

"Pada titik inilah sebuah komunitas budaya yang sekaligus sebagai salah satu pemangku kebudayan bisa

mengambil peran," ucap Suparmin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Humas dan Kemitraan SENAWANGI, Eny Sulistyowati

menambahkan, SENAWANGI telah berupaya mendekatkan seni wayang kepada generasi muda dengan cara yang

lebih progresif.

Hal itu, termasuk ikut mencegah korupsi dan menanggulangi korban narkoba melalui berbagai proses kreatif

seni Wayang, yang melibatkan anak-anak muda.

Eny mengatakan, periode lima tahun berjalan, pengurus SENAWANGI telah melakukan berbagai kegiatan.

Antara lain, menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), melakukan sosialisasi Program

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Sesuai tuntutan zaman, kesenian wayang harus dikembangkan secara inklusif. Lebih terbuka terhadap nilai-nilai

baru yang lebih mudah diterima masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai filosofis yang dibawanya," katanya.

"Masalah pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba misalnya, pesannya dapat

disisipkan saat pertunjukan Wayang," ujar Eny.

Selain itu, kata Eny, SENAWANGI juga terus berupaya bagaimana mengenalkan kesenian wayang di kalangan

anak muda. Hal itu, mulai dari segi konten maupun konteksnya.

"Budaya adiluhung ini dapat dikenal, diturunkan, dan diwariskan kepada masyarakat, terutama generasi muda," katanya.

Sedangkan pencapaian SENAWANGI lainnya, kata Eny, adalah pengakuan Negara dan penetapan tanggal 7

November sebagai 'Hari Wayang Nasional', yang telah ditandatangani Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Eny, ‎pengakuan ini merupakan perjuangan panjang SENAWANGI. Dari mulai proses pengusulan (tahun

2001-2003), hingga penerimaan penghargaan UNESCO, Wayang Indonesia sebagai 'Masterpiece of the Oral and

Intangible Heritage of Humanity', di Paris 7 November 2013.

"Maka tanggal itulah (7 November) yang kemudian kami usulkan sebagai Hari Wayang Nasional," kata Eny.

Lebih lanjut Enny ‎mengatakan, Ulang Tahun SENAWANGI ke - 44 ini, ‎juga menjadi momentum pihaknya untuk

kembali meresume apa yang sudah dan belum dilakukan SENAWANGI.

Antara lain, penetapan renstra (rencana strategis), jangka panjang pengembangan pewayangan Indonesia tahun

2010 hingga tahun 2030.

SENAWANGI yang dibentuk pada 12 Agustus 1975, selama kiprahnya, juga telah mendorong terbentuknya

sejumlah organisasi pewayangan.

Yakni, Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI), ASEAN Puppetry Asociation (APA) Indonesia, Union

Internationale de la Marionnette (UNIMA) Indonesia, dan Persatuan Wayang Orang Indonesia (PEWANGI).

"Selain itu, SENAWANGI juga secara aktif mengikuti Festival Wayang Internasional, serta menerbitkan berbagai

buku dan ensiklopedi Wayang Indonesia," katanya.

"Secara berkala SENAWANGI juga menyelenggarakan kegiatan seperti, Teater Wayang Indonesia (TWI), dan

Festival Wayang Indonesia (FWI) setiap tahun," kata Eny.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved