Proyek Trotoar Sembrono Membuat Kawasan Kemang Semrawut, Sudin Binamarga Jaksel Lepas Tangan
Kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan kini semrawut terimbas penataan trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan kini semrawut terimbas penataan trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Warga penghuni kawasan Kemang meradang. Namun, lantaran proyek pembangunan diambil alih oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta, pihak Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Selatan lepas tangan karena mengaku tak memiliki kewenangan.
Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Selatan Muhammad NajibTerbatas mengakui pihaknya terbatas dan tidak dapat melaksanakan tugas.

Menurutnya, kewenangan penataan kawasan Kemang sebagai wilayah percontohan di Ibu Kota secara langsung menutup akses pihaknya untuk melakukan penataan.
Berbagai masalah yang muncul dari pengerjaan proyek secara langsung dibebankan kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Suku Dinas Binamarga selaku penanggung jawab terkait pemeliharaan jalan, trotoar hingga utilitas di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan tidak dapat menyentuh kawasan Kemang.

Karena itu ia tak bertanggungjawab atas masalah seperti buruknya proses pembangunan trotoar, semrawutnya listrik jaringan atas serta pengaspalan jalan yang tidak sempurna di Kemang.
"Kemang itu kerjaan Dinas, kerjaan PTK (Pengelola Teknis Kegiatan) Khusus ibu Riri (Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Riri Asnita). Kalau saya ngak bisa nanggapi itu karena itu kerjaannya dinas," tuturnya, Jumat (16/8/2019).
Hal serupa juga disampaikannya terkait kondisi jalan yang tidak diaspal sempurna hingga beda tinggi di Jalan Kemang Raya, tepatnya mulai dari Halte Jalan Kemang hingga Jalan Pangeran Antasari.

"Sama, yang jalanan juga itu Bidang Jalan, pak Rakim (Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Rakim), mohon maaf saya tidak bisa komentar ya," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Kotamadya Jakarta Selatan, Munjirin menyebutkan hal senada.
Dipaparkannya, penataan kawasan Kemang yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta masih berlangsung hingga saat ini.
Hanya saja, pembangunan tidak dapat dilakukan sekaligus lantaran pihaknya masih melakukan sosialisasi terkait lahan milik warga yang terkena pelebaran trotoar.
Lahan tersebut akan dibangun lewat skema kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemilik lahan, dengan catatan kewajiban pemilik lahan terlihat penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) telah terpenuhi sebelumnya.
"Pembangunan trotoar lagi dijalanin sama Dinas Bina Marga, untuk penataan kawasan Kemang kan masih berjalan keseluruhan, nanti semuanya itu. Jadi yang sekarang lagi dikerjain itu yang (lahan) bebas dulu itu, kalau yang belum bebas masih terkena punya perorangan masih dikumpulin (pemilik) untuk dibikin perjanjian kerjasama," ungkap Munjirin dihubungi pada Jumat (16/8/2019).