Artis
Setelah Meresmikan Museum Bumi Manusia, Mawar De Jongh Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X
Tidak hanya menemui para pemain filmnya saja, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan GKR Hemas juga meluangkan waktu menonton film 'Bumi Manusia'.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Tidak hanya menemui para penonton dan penggemar, serta meresmikan Museum Bumi Manusia saja.
Para bintang film Bumi Manusia juga berkesempatan bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Pertemuan para bintang film yang dipimpin oleh Hanung Bramantyo, sutradara film Bumi Manusia, bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X digelar di Keraton Kilen, Komplek Keraton Yogyakarta, Selasa (13/8/2019).

Ketika bertemu Sri Sultan, Hanung Bramantyo tidak hanya ditemani Astuti Ananta Toer, putri keempat dari 8 bersaudara Pramoedya Ananta Toer, saja.
Sutradara asal Yogyakarta tersebut juga didampingi para pemain film Bumi Manusia, seperti Ine Febriyanti, Mawar De Jongh, Ayu Laksmi, dan Donny Damara.
Ada pula bintang film muda yang sedang naik daun, Jerome Kurnia dan Bryan Domani, hingga Agus Kencrot, pemain teater kawakan Yogyakarta yang ditugasi sebagai acting coach pemain Bumi Manusia.
Obrolan Hanung Bramantyo dkk bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X lebih banyak menceritakan proses penggarapan film Bumi Manusia.
Hanung Bramantyo menceritakan, syuting film Bumi Manusia yang dilakukan selama 2 bulan sejak pertengahan Juli 2018 sebagian besar dilakukan di Dusun Gamplong.
Dusun Gamplong berada di Desa Gamplong, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, yang sejak 15 Juli 2018 diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai desa wisata.
• Setelah Novel dan Film, Kini Ada Museum Bumi Manusia Untuk Mengenalkan Karya Sastra Pramoedya
• Semakin Sering Melihat Film Bumi Manusia, Mawar De Jongh Semakin Tahu Kelemahan Annelies Mellema
Di Dusun Gamplong itu pula, Hanung Bramantyo meresmikan Museum Bumi Manusia yang merupakan rumah Herman Mellema dan Nyai Ontosoroh, Selasa siang.
"Saat proses syuting film Bumi Manusia dilakukan, saya melibatkan 1.000 pemain dan kru film. Hanya 7 bintang film dari Jakarta, selebihnya adalah orang asli Yogyakarta," kata Hanung Bramantyo.
Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap, Yogyakarta memiliki lembaga pendidikan sinematografi yang bisa mendidik seniman di bidang film.

"Supaya kalau mau belajar film tidak perlu jauh-jauh, disini juga ada. Yang penting ada sertifikasi kompetensi," kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Film Bumi Manusia, lanjut Sri Sultan Hamengkubuwono X, adalah produk sendiri.
"Harapan saya, film Bumi Manusia ini unggul, memuaskan penontonnya karena cerita, tapi industri film Indonesia juga harus maju. Semoga bisa meningkatkan kualitas film, dan pemasarannya," kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.
• Melihat Akting Pemain Film Bumi Manusia, Maudy Ayunda: Adegan di Pengadilan itu Emosional Sekali
• Banyak Adegan Annelies Mellema di Film Bumi Manusia yang Membuat Mawar De Jongh Begitu Emosional