Polemik Taruna Akmil Enzo Zenz Allie, Mantan Kepala BAIS Sebut TNI Semestinya Memberhentikan Enzo

Foto Enzo yang sedang memegang bendera yang identik dengan HTI, semestinya TNI langsung memberhentikannya sejak awal masuk Akmil.

Fabian Januarius Kuwado
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Madya Soleman Ponto. 

"Kesimpulannya, Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara, ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84%."

"Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," jelas Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, dalam proses rekrutmen, pihaknya memiliki sejumlah alat ukur yang sudah diterapkan mulai dari akademik, kesehatan, jasmani, kondisi psikologi, sampai mental ideologi.

"Dari hasil alat ukur yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna akademi militer 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu."

"Tetapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, Enzo, maka kami pun juga berusaha untuk objektif," beber Andika Perkasa.

Namun demikian, menurut Andika Perkasa, penilaian terhadap Taruna calon Perwira tidak hanya berhenti di tahap awal.

Melainkan, penilaian tersebut dilakukan selama masa pendidikan.

Andika Perkasa pun tidak menutup kemungkinan para taruna calon perwira tersebut bisa gagal selama proses pendidikan di Akademi Militer.

"Maka, selama empat tahun itu pula penilaian berlaku dan tidak semuanya berhasil," ungkap Andika Perkasa.

Ia berharap agar orang tua, keluarga, dan lingkungan Enzo dan Taruna lainnya, dapat membantu mereka dalam menjalani karier.

Sehingga, mereka dapat menjadi perwira TNI AD yang menjaga keutuhan NKRI, menjaga kehidupan beragama yang beragam, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, serta persatuan.

"Karena kalau kita tidak membantu, kami sebagai pendidik maupun organisasi pasti kami punya mekanisme untuk membina mental mereka."

"Membentuk mereka, sehingga lama-kelamaan mereka semakin bagus, tetapi peran lingkungan dari adik-adik kita ini di rumah, di keluarga juga sangat besar."

"Jadi kalau memang orang tua dan semua yang menyayangi mereka ingin melihat Enzo dan teman-temannya sukses di kariernya di TNI, mereka harus bisa membantu saat mereka pulang."

"Saat mereka dalam keadaan susah maupun dalam keadaan yang senang, semua harus membantu agar mereka tetap pada jalurnya," tutur Andika Perkasa.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved