Usai Diduduki Demonstran, Bandara Hong Kong Beroperasi Lagi, Kini Krisis Mulai Menghantui Negara Itu
"Ini merupakan bencana bagi Hong Kong yang bakal memakan biaya hingga jutaan dollar,"
Otoritas penerbangan membatalkan hingga 200 penerbangan akibat unjuk rasa besar-besaran yang merambah bandara internasional Hong Kong.
Hal itu tentu saja menjadi berita buruk bagi perusahaan yang beroperasi di salah satu pusat keuangan di kawasan Asia tersebut.
Keputusan untuk membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Hong Kong dibuat setelah ribuan pengunjuk rasa pro demokrasi berkumpul di bandara tersibuk di Asia setelah Beijing dan Tokyo.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa telah mengguncang Hong Kong dalam beberapa bulan belakangan, dan tanda-tanda krisis pun mulai terlihat pada perekonomian kota tersebut.
• VIDEO : Bandara Hongkong Lumpuh Dipenuhi Demonstran
• Situasi Hongkong Memburuk, Demonstran Duduki Bandara, Migrant Care Mulai Khawatirkan Nasib TKI
• Mahfud MD Bantah Anti-bendera Tauhid, Bikin Sayembera Hadiah Rp 10 Juta untuk yang Bisa Membuktikan
Adapun beberapa demonstrasi kerap ditemui berakhir ricuh dengan aparat kepolisian.
Seperti dikutip dari CNN, kerumunan pengunjuk rasa terpantau mulai meninggalkan bandara pada Senin malam.
Bandara pun bakal kembali beroperasi pada pukul 06.00 waktu setempat di hari Selasa (13/8/2019).
Walaupun demikian, pembatalan penerbangan merupakan pengingat adanya risiko terhadap jalannya bisnis di lingkup global dan mengamcam industri pariwisata di kawasan tersebut.
• Informal Dinner Komandan Marinir Indonesia Dan Komandan US Marforpac
Tahun lalu saja, terdapat 74 juta penumpang yang berpergian ke dan dari Bandara Hing Kong.
Setiap harinya, bandara Hong Kong melayani 1.100 penerbangan penumpang dan kargo serta melayani 200 tujuan di seluruh dunia.
Pejabat otoritas perhubungan Hong Kong Frank Chan mengatakan, bandara berkontribusi sebesar 5 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Hong Kong baik secara langsung maupun tak langsung.
• KOKKANG, Kartunis Lokal Prestasi Nasional Bahkan Internasional Gelar Pameran Akbar
"Ini merupakan bencana bagi Hong Kong yang bakal memakan biaya hingga jutaan dollar," ujar Editor in Chief dan Managing Director AirlineRatings.com Geoffrey Thomas.
Dampak langsung dari berhenti beroperasinya bandara bukanlah masalah satu-satunya.
Sebab, banyak wisatawan yang bakal mengunjungi Hong Kong dan sudah memesan tiket beberapa bulan sebelumnya bakal membatalkan pesanannya.
• Sebelum Tewas, Briptu Heidar Disandera KKB Papua 6 Jam
Sebagai informasi saja, Hong Kong merupakan rumah untuk tujuh perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune Global 500, antara lain Lenovo dan CK Hutchison.