Viral Medsos

SADIS, Kakek Renta di-Bully dan Diikat ke Tiang Listrik Pakai Kain Sarung, Simak Video Brutal itu

Tayang: Selasa, 13 Agustus 2019 10:36 WIB

Editor: Suprapto

lihat foto

SADIS, Kakek Renta di-Bully dan Diikat ke Tiang Listrik Pakai Kain Sarung, Simak Video Brutal itu

(Dok. Instagram @makassar_iinfo)

Viral video sejumlah pemuda melakukan bullying ke seorang kakek tunawisma di Pringsewu, Lampung.

Baca Selanjutnya:

Forum Tanah Air Ngadu Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke DPR RI

Sekelompok pemuda brutal bully dan aniaya kakek renta. Sang kakek tak hanya didorong-dorong, tetapi juga diikat pakai kain sarung ke tiang listrik.

SEORANG kakek renta jalan bungkuk di-bully warga.

Kakek diikat di tiang listrik oleh warga. Kakek bersarung itu jalan sempoyongan.

Kapolsek Pardasuka AKP Martono mengatakan, polisi masih memburu para pelaku bully atau perundungan terhadap kakek tunawisma di Pringsewu, Lampung.

Untuk itu, Polsek Pardasuka sudah berkoordinasi dan mengumpulkan informasi dengan camat dan koramil Pringsewu setempat.

• AHOK Terjun ke Dunia Bisnis Lagi, Bakal Kuasai Pabrik Pakan Ternak di 3 Pulau Besar di NTT

• 7 Foto Pribumi dengan Kompeni Ini Buat Kamu Pengen Merdeka, Indonesia Hanya Jadi Budak

• Sebut Kongres PDIP Bawa Berkah untuk PSK Bali, Akun Twitter Ini Dipolisikan

Video yang menunjukkan adanya bully atau video bully kakek di Lampung itu beredar dan menjadi viral di media sosial.

Bully Kakek Versy Polisi

Martono membenarkan kejadian perundungan yang membuat heboh warganet itu terjadi di wilayah hukumnya.

Kejadian bullying seorang kakek oleh sejumlah pemuda itu terjadi di Pos Ronda Dusun Erih, Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pardasuka, Pringsewu.

Menurut Martono, kakek yang menjadi korban perundungan itu bernama Hamdan.

Dia berumur sekitar 60 tahun dan merupakan tunawisma.

“Korban bukan warga asli dusun itu, tapi perantau. Dia masih bujangan dan tidak memiliki tempat tinggal. Dia memang biasanya tidur di pos ronda itu,” kata Martono saat dihubungi, Senin (12/8/2019).

“Setelah viral video itu, kami langsung identifikasi lokasi dan mencari keluarga korban. Keluarganya ternyata masih ada di Pekon Rantau Tijang,” kata dia.