Idul Adha
Hari Raya Idul Adha, Ustaz Yusuf Mansur Jadi Khatib di Masjid Istiqlal, Simak Profilnya
Di Hari Raya Idul Adha nanti, dijadwalkan Ustaz Yusuf Masur jadi khatib di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: PanjiBaskhara
Di Hari Raya Idul Adha nanti, dijadwalkan Ustaz Yusuf Mansur jadi khatib di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Mengenai jadwal Ustaz Yusuf Mansur jadi khatib tersebut, diterangkan oleh Kabag Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam.
Selain informasi Ustaz Yusuf Mansur jadi khatib di Masjid Istiqlal, dijadwalkan pelaksanaan salat ied di Masjid Istiqlal digelar sekitar pukul 07.00.
"Khatib di Masjid Istiqlal Ustaz Yusuf Mansur. Untuk imamnya Tuan Guru Akhmad Husni Ismail," terangnya Abu Hurairah Abdul Salam, Jumat (9/8/2019).
• Pengakuan Tersangka Pembunuh Siswi SMK, Rinto Hutapea: Saya Sakit Hati
• Kurangi Penggunaan Plastik Bungkus Daging Kurban, Pasar Santa Distribusikan Besek ke Masjid
• Tampil Mesra dengan Roy Kiyoshi, Kisah Cinta Evelyn Anjani Berjalan Normal dan Natural
Namun, dirinya belum bisa memastikan kehadiran Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Jusuf Kalla slat ied di Masjid IstiqlaL
"Kami belum Mendapat konfirmasi dari istana. Tapi semuanya sudah kami persiapkan," katanya.
Rencananya, salat Idul Adha akan dimulai pada pukul 07.00.
Setelah salat selesai, penyembelihan hewan kurban akan dimulai pada pukul 10.00.
• VIDEO: Lomba Teknik Spa Tingkat Nasional Diikuti Puluhan Terapis se Indonesia
• 13 Ciri Hewan Kurban Sehat dan Tidak Cacat, Jangan Sampai Salah Pilih Ya
• Mengintip Kesiapan Wali Kota Tangsel Airin Racmi Diany Merayakan Idul Adha
Profil Ustaz Yusuf Mansur
WartaKotaLive melansir TribunTimur dari wikipedia, Yusuf Mansyur terlahir dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur.
Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah dan sangat dimanja orang tuanya.
Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga tampak kecerdasannya itu dari cara menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat (Didirikan oleh Uyutnya, K.H. Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat).
• 10.000 Sepatu Sekolah Hasil Donasi Konsumen Alfamart Disalurkan ke Berbagai Daerah
• PDIP Ajukan Lebih dari 10 Nama Menteri, Satunya asal Bali, Ini Prediksi Nama Manteri dari Bali
• Pengamat Tanggapi Isu NET TV PHK Karyawan, Sebut Kalah dengan Tukang Bubur Naik Haji
Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan.
Tamat MI , kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah, yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad.
Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai siswa terbaik.
• Malu-malu Akui Punya Hubungan Cinta Baru, Evelyn Nada Anjani Didekati Paranormal Roy Kiyoshi
• Viral Video Warga Keluarkan Ular Piton 3 Meter dari Lubang WC, Begini Cara Penyelamatannya
• Berkas Perkara Nikita Mirzani Sudah Masuk Kejaksaan, Polisi Tunggu Petunjuk Jaksa
Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik.
Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Terjun ke Bisnis, Sampai Dipenjara

Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang pada tahun 1998.
Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah.
Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal Kalideres.
Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai.

Bikin Buku
Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia kenalan dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM.
Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang.
Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.
Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut.
Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya.
Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah kehidupan nyata.
Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat.
Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).
Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Qur’an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Bulak Santri, Alamat: Jl. Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati.
Ini data diri Ustaz Yusuf Mansur:
Nama:
Yusuf Mansur
Instagram:
@yusufmansurnew
Lahir:
Jakarta, 19 Desember 1976
Kebangsaan:
Indonesia
Nama lain:
Ustadz YM
Pekerjaan:
Pimpinan Pesantren
Penceramah
Pengusaha
Penulis
Istri:
Siti Maemunah
Anak:
wirda salamah ulya
Qumii Rahmatul Qulmul.
Orang tua:
Abdurrahman Mimbar (Ayah)
Humrifíah (Ibu)
Karya:
Buku Mencari Tuhan Yang Hilang
Sinetron Religi Maha Kasih
Film dan Sinetron Kun Fayakuun.