Viral Medsos

Pengamat Tanggapi Isu NET TV PHK Karyawan, Sebut Kalah dengan Tukang Bubur Naik Haji

NET TV dikabarkan akan mem-PHK ratusan karyawannya. Pengamat bisnis sebut NET Tv gagal tentukan segmen pasar

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
TribunSeleb Vidio.com
Logo NET TV 

Heboh tersiar kabar NET TV akan mem-PHK ratusan karyawannya.

Sejumlah pihak pun menerka-nerka penyebab dari masalah yang dialami stasiun Tv tersebut.

Pengamat bisnis Yodhia Antariksa, Founder sekaligus CEO PT Manajemen Kinerja Utama menduga jika PHK tersebut lantaran NET TV tidak mampu bersaing di tengah era digital yang masif belakangan ini.

“Senjakala televisi karena serbuan masif youtuber, IG story dan Netflix. NET ini segmennya orang-orang kota yang justru makin jarang nonton tv konvensional,” cuit Yodhia lewat akun twitternya @Strategi_bisnis Jumat (9/8/2019) sambil menyisipkan berita PHK tersebut seperti dikutip Wartakotalive

Tayangan 86 Net TV Ungkap Bobotoh Perekam Aksi Pengeroyokan Jakmania Haringga Sirla

.

Bahkan disebut jika NET TV yang terkenal dengan acara-acara berkelasnya kalah dengan sinetron-sinetron yang biasa ditampilkan perusahaan televisi mainstream lainnya.

“Padahal kualitas gambar NET TV ini paling bagus. Konsep program jg cukup menarik. Problemnya : segmen pemirsa yang dituju NET tv itu malah sedikit jumlahnya. Dan rata-rata sudah migrasi ke layar hape. Mayoritas pemirsa TV masih tipe penggemar sinteron a la tukang bubur naik haji,” jelas Yodhia.

Oleh sebab itu kata Yodhia, NET Tv dalam ilmu marketing disebut telah blunder dalam menentukan segmen pasar.

Hal itu tentu sangat disayangkan, mengingat produk NET Tv dianggap sangat berkualitas.

“Tapi salah milih target market. Target market NET populasinya makin kecil, dan rata-rata sudah migrasi ke youtube, IG dan Netflix,” kata Yodhia.

Sebab kata Yodhia budget iklan Tv di Indonesia sebenarnya masih sangat bergairah. Misalnya saja tahun lalu tembus hingga Rp110 triliun yang artinya tumbuh 13 persen dari tahun sebelumnya.

“Artinya : dana iklan TV masih sangat menjanjikan. Namun kue iklan itu masih didominasi program2 TV ala Sinetron. Bukan konsep acaranya Net TV,” kata Yodhia.

Isu rendahnya kue iklan yang didapat NET TV itu juga kata Yodhia diperkuat dengan dicopotnya pentolan NET TV Wishnu Utama dari jaringan televisi yang sudah dia besarkan selama 6 tahun itu.

“Sejak Mei lalu, Wishnutama sdh gak jadi CEO NET. Dicopot sama pemegang saham Indika yg kurang puas dengan kinerja keuangan NET,” kata Yodhia.

Menurut Yodhia, mengetahui segmen pasar dalam sebuah industri Tv sangatlah penting.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved