Lucky Hakim Tengah Berduka, 28 Ikan dan 1 Bintang Laut Mati Saat Listrik Padam, Nasib Oh Nasib
Gara-gara mati lampu ikan saya mati juga. Jadi aquarium saya ada banyak banget. Ada satu yang kecolongan enggak pakai aerator, gelembung udara
"Yang untuk satu penggugat ada tiga, yang satu lagi sekitar segitu juga, deh," jelas David.
Saat ini pihaknya masih menghitung jumlah kerugian yang ditanggung kliennya.
Pihaknya akan mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari ini.
David mengaku masih ada pihak yang bakal melakukan gugatan, namun berdomisili di luar Jakarta Selatan.
"Kami sedang menghitung, kami tidak mencari keuntungan. Kami hanya mencari pertanggungjawaban."
"Nanti bisa dilihat ikan yang mati jenis apa, berapa sentimeter. Di pasaran berapa harganya," papar David.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, sejarawan JJ Rizal mengungkapkan 43 ekor ikan koi miliknya mati percuma, akibat pemadaman listrik massal pada Minggu (5/8/2019) lalu.
Ikan-ikan hias peliharannya itu mati karena tidak adanya mesin sirkulasi air yang menyuplai oksigen ke dalam kolam.
"Koi saya mati karena listrik padam, sehingga mesin sirkulasi air yang memungkinkan oksigen ada di kolam lenyap," ungkapnya kepada wartawan, Senin (5/8/2019).
Sejarawan yang tinggal di wilayah Beji Timur, Depok, Jawa Barat ini awalnya mengira listrik hanya padam sebentar.
Ia pun sudah menyiapkan aerator atau alat penyimpan daya listrik untuk ikan-ikannya, yang mampu bertahan selama enam jam.
Pikirnya, matinya listrik tak akan melebihi waktu aerator.
Namun, ternyata listrik baru menyala pada Senin dini hari.
"Selang enam jam setelahnya, ketika malam datang, saya tengok koi yang berkumpul di sekitar gelembung udara susah berpencar karena udara sudah habis."
"Berapa sudah mengambang," katanya.