Kebakaran Hutan

Mengaku Malu Jerebu Karhutla Indonesia Sampai ke Negara Tetangga, Jokowi Ancam Lakukan Ini

Jokowi mengaku malu kepada pimpinan negara tetangga, saat asap kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sampai mengganggu aktivitas negara lain.

setkab.go.id
Presiden Joko Widodo, memimpin Sidang Kabinet paripurna membahas Rancangan Undang-Undang beserta Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2020 di Istana Negara, Senin (5/8/2019) 

Ancam Copot

Presiden Jokowi kembali mengancam mencopot jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Kapolda, yang tidak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

"Aturan main kita tetap masih sama, saya ingatkan kepada Pangdam, Danrem, Kapolda, Kapolres, aturan yang saya sampaikan 2015 masih berlaku (copot jabatan tak bisa atasi karhutla)," papar Jokowi.

FAKTA-FAKTA Pos Satpam Rumah Susi Pudjiastuti Dirusak, Ibu Pelaku Duga Anaknya Dibisiki Jin

"Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi."

"Saya telepon lagi tiga atau empat hari yang lalu ke Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," imbuh Jokowi.

Jokowi menjelaskan, karhutla pada 2015 dan tahun sebelum-sebelumnya hampir terjadi di semua provinsi, yang kerugiannya mencapai Rp 221 triliun atas lahan terbakar seluas 2,6 juta hektare.

Jokowi Bersyukur Gempa Banten Tak Disusul Tsunami, Belum Pastikan Kapan Kunjungi Lokasi Terdampak

Berdasarkan data yang diterima, kata Jokowi, jika dibandingkan tahun ini dengan 2015, kejadian karhutla menurun 81 persen.

Tetapi, dibanding 2018 dengan saat ini, mengalami kenaikan, dan ke depan tidak boleh terjadi kenaikan lagi.

"Saya minta gubernur, pangdam, kapolda kerja berkolaborasi, bekerja sama dibantu dengan pemerintah pusat, panglima TNI, kapolti, BNPB, BRG."

Isi Tas Anda dengan 10 Barang Ini, Dijamin Selamat dari Tsunami dan Gempa!

"Usahakan jangan sampai kejadian baru bergerak," perintah Jokowi.

Menurutnya, menghilangkan karhutla memang sulit, tetapi harus ditekan setiap tahunnya, dengan melakukan pencegahan dan jangan menunggu api membesar baru dipadamkan.

"Api sekecil apapun segera padamkan."

Ancaman Tsunami Mengintai, BNPB Bakal Gelar Ekspedisi Destana untuk Meminimalisasi Korban

"Kalau sudah gede apalagi di hutan gambut, sangat sulit sekali padamnya."

"Jangan sampai ada yang namanya status siaga darurat, jangan sampai," tegas Jokowi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved