Listrik Padam

Pengusaha Laundry Merugi Akibat Pemadaman Listrik, Simak Kerugian Pemilik Jasa Cuci Pakaian Ini

Salah satu wilayah terdampak yakni Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (5/8/2019).

Penulis: Rangga Baskoro |
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Pengusaha laundry alami kerugian lantaran pemadaman listrik di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (5/8). 

"Apa tidak dihitung, apakah tidak dikalkulasi bahwa kan ada kejadian kejadian sehingga kita tahu sebelumnya.

Kalau tahu-tahu drop gitu artinya pekerjaan-pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi, dan itu betul-betul merugikan kita semuanya" ucap Jokowi.

Sebelumnya Jokowi juga menjelaskan, tragedi pemadaman listrik mendadak di Jabodetabek, sudah pernah terjadi di tahun 2002 lau, atau tepatnya 17 tahun yang lalu.

Yakni pemadaman listrik besar-besaran di Jawa dan Bali.

Sehingga, peristiwa silam tersebut menurut Jokowi sudah seharusnya PT PLN Persero menjadikannya sebuah pembelajaran penting.

Agar, kejadian seperti ini tak lagi terulang lantaran dinilai merugikan orang banyak.

"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun yang lalu, untuk jawa dan bali. Mustinya itu dipakai sebuah pelajaran kita bersama"

"Jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi, itu kembali terjadi lagi. Kita tahu ini tidak hanya merusak reputasi PLN, tetapi banyak hal di luar PLN yang terutama konsumen sangat dirugikan," kata Jokowi.

"Pelayanan transportasi umum berbahaya sekali, MRT misalnya. Oleh sebab itu pagi hari ini ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simple simple saja"

"Kemudian kalau memang ada hal-hal yang kurang, blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan masalah dan tidak terjadi di masa-masa yang akan datang," tambahnya.

Alhasil, kejadian ini pun membuat Jokowi tak mau tahu lagi dan yang ia inginkan hanyalah listrik kembali berjalan normal dan digunakan masyarakat.

Selain itu, Jokowi juga minta ke PT PLN Persero, agar kejadian besar seperti ini tak lagi terulang.

"Yang paling penting saya minta perbaiki dengan cara apapun, agar segera bisa hidup kembali"

"Kemudian hal hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi, sekali lagi saya ulang jangan sampai kejadian lagi. itu aja permintaan saya," ucap Jokowi.

Minta Maaf

Melansir WartaKotaLive, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani meminta maaf di hadapan Presiden Joko Widodo di Kantor Pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Senin (5/8/2019).

Hal tersebut disampaikan saat Presiden Jokowi menyambangi kantor pusat PT PLN (Persero)  sekitar pukul 08.45 WIB dan langsung menuju ruang rapat yang terletak di lantai dasar.

“Kami mohon maaf Pak, prosesnya lambat. Kami akui Pak, prosesnya lambat,” ucap Sripeni.

Dalam rapat itu Sripeni menjelaskan bahwa penyebab mati listrik massal yang terjadi mulai pukul 11.48 WIB

tersebut adalah akibat gangguan pada sistem transmisi saluran udara tegangan ekstra-tinggi (SUTET) 500 kilovolt (kV) Ungaran-Pemalang, Jawa Tengah.

Ia juga memohon maaf atas lambannya proses perbaikan yang dilakukan pihaknya.

Menanggapi penjelasan itu, Presiden mempertanyakan penyebab terjadinya gangguan listrik massal tersebut.

Menurutnya, dalam sebuah manajemen besar seperti PLN, semestinya ada tata kelola risiko berikut dengan rencana cadangannya.

“Pertanyaan saya, kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik?” tanya Presiden.

Kejadian serupa sebetulnya pernah terjadi sekitar 17 tahun lalu atau tahun 2002 di mana saat itu listrik di Jawa dan Bali mati total.

Presiden mengingatkan bahwa seharusnya kejadian tersebut dijadikan sebuah pelajaran bagi PLN. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved