Penduduk Potong Sapi Untuk Mencari Jenazah Mahasiswi

Tubuh Alana Cutland belum ditemukan, sehingga masyarakat setempat akan menggelar ritual tradisional untuk mempermudah operasi pencarian.

vectorstock
Ilustrasi jatuh 

Tubuh Alana Cutland, mahasiswi Universitas Cambridge yang melompat dari pesawat di Madagascar,
belum ditemukan juga sampai Minggu (4/8).

Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi masyarakat Anjajavy, lokasi di mana Cutland melompat dari
pesawat, sehingga mereka akan melakukan ritual pencarian secara tradisional, Senin (5/8) waktu
setempat.

Salah satu syarat dalam ritual itu adalah mengorbankan seekor sapi, sebagai persembahan kepada
Tuhan. Semikian diberitakan oleh The Sun.

Hanya saja, tradisi ini dianggap "ajaib" oleh wartawan The Sun, sebab kemampuan ekonomi
penduduk setempat itu sangat miskin dilihat dengan kaca mata Inggris.

Ritual tersebut bernama Joro, dan diadakan di lapangan terbang tempat pesawat Cessna C168 yang
ditumpangi Alana Cutland mengudara.

Sapi korban itu memiliki sebutan khusus, yakni zebu. Menurut kepercayaan mereka, kepala dan
darah Zebu akan membuat upaya pencarian menjadi lebih mudah. Tuhan akan membimbing mereka
mencari tubuh mahasiswi berusia 19 tahun itu.

"Ketika kami mencari sesuatu yang sulit ditemukan, kami minta tolong Tuhan. Kami memotong Zebu
sebagai hadiah untuk Tuhan dan pemilik tanah ini. Kami meminta agar Tuhan memberkati upaya
pencarian ini dan para pencarinya, kata kepala adat setempat, yang akrab dipanggil Chief
Prosper.

Operasi masif

Satu hari setelah Alana melompat dari pesawat, operasi pencarian digelar secara masif. Warga
dari enam desa di wilayah Anjajavy dilibatkan dala operasi ini. Selain itu, datang juga regu
tentara dan polisi dari Ibu Kota Madagaskar, Antananarivo, untuk membantu operasi ini.

Chief Prosper menyebutkan 400 warga setempat terlibat dalam operasi ini, karena luas wilayah
pencarian mencapai 64,75 kilometer persegi.

Zebu juga sudah terpilih, yakni seekor sapi berwarna hitam dan putih. Kaki hewan itu diikat
menjadi satu, sebelum lehernya disembelih dalam sebuah upacara di dekat pohon baobab yang
dikeramatkan.

Daging zebu ini akan dimasak, dan dimakan secara bersama-sama oleh orang-orang yang turut serta
dalam operasi pencarian.

Menurut kepala adat berusia 42 tahun itu, penduduk berjalan sampai 25 kilometer dalam satu hari
dalam operasi ini, dan mereka kembali dalam kondisi kelelahan.

"Mereka lapar dan lelah. Daging zebu yang sudah diberkati ini akan mengembalikan enerji dan
berkah," katanya.

Selamatan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved