Pencemaran Lingkungan
Tumpukan Sampah 10 Hektar di Tanah Merah Hiasi Permukiman Warga
“Iya, kadang (mual). Enek lah nyium baunya. Masih numpuk begini aja sih, tiap hari kan pada buang sampah di sini."
Penulis: Junianto Hamonangan |
Belakangan pengangkutan sampah dibantu dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara.
Ada dua unit truk sampah dikerahkan meski hanya dilakukan sekali sehari.
• Kali Bekasi Sering Tercemar, Ombudsman Bakal Periksa Perusahaan di Sepanjang Sungai Cileungsi
• Hotman Paris Tawarkan Hadiah Rp 10 Miliar dan Lamborghini yang Bisa Bongkar Kasus Pornografi
“Tetapi untuk pengangkutannya satu unit pengangkut dengan satu kali rit per hari,” kata Herman.
Pengangkutan truk sampah Suku Dinas LH Jakarta Utara itu belum genap berjalan satu setahun tepatnya mulai awal tahun 2019.
Hal itu setelah pihak RW melakukan upaya penanganan sampah.
“Itu mulai sekitar bulan Januari atau Februari kalau nggak salah,” katanya.
Menurut Herman, tumpukan sampah itu berasal dari warga Kecamatan Koja dan Kelapa Gading. Hal itu sudah terjadi sejak bertahun-tahun silam di kawasan tersebut.
"Memang sudah menjadi tempat pembuangan sampah, sampah juga tidak berasal dari warga Tanah Merah. Banyak sekali sampah-sampah juga dari Kelapa Gading,” ucap Herman.
Herman menduga, keterbatasan lahan pembuangan sampah membuat warga dua kecamatan yang berada di perbatasan Kali Betik, Tugu Selatan itu terpaksa membuang sampah di Tanah Merah.