Paskibraka Meninggal

Alami Kekerasan Aurellia Qurrota Ain Tak Pernah Mengeluh, Lapor Orang Tua Malah Dapat Hukuman

Selama mengikut pelatihan Paskibraka Tangerang Selatan, Aurellia Qurrota Ain berlatih dengan semangat dan serius.

Kolase foto (TribunJakarta/instagram @benyamindavnie)
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat melayat ke rumah alm Aurellie anggota paskibra 

Almarhumah dipanggil Sang Pencipta di saat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya," terang Benjamin.

 VIDEO: Cerita Ayushita Pikirkan Indonesia Lewat Pendidikan di Film Perburuan

 Maling Aki PJU di Harapan Indah Kota Bekasi Digebuki Massa, Kini Dirawat di Rumah Sakit

2. Dari Keluarga Paskibra

Terpilihnya Aurellia sebagai pasukan pengibar bendera bukan hal baru di keluarganya. 

Ternyata banyak keluarga Aurellia yang pernah ikut sebagai anggota Paskibra. 

Hal ini terungkap dalam diary 'Merah Putih' yang ditulis beberapa jam sebelum dia mengembuskan nafas terakhirnya. 

Aurellia memberi nama diary 'Merah Putih' lantaran kecintaannya pada dunia Paskibra, terlebih anggota keluarganya juga anggota Paskibra.

"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra, paman Aurellia, Jumat (2/8/2019).

 UPDATE 9 Kakak Kelas yang Rundung Belasan Siswi SMKN 7 Tangsel Diskors 1 Minggu

 UPDATE 9 Kakak Kelas yang Rundung Belasan Siswi SMKN 7 Tangsel Diskors 1 Minggu

3. Tulis Diary Sampai Dini Hari

Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Aurellia sempat menuliskan curhatan dalam diary 'Merah Putih' yang menjadi firasat keluarga atas kepergiannya.

Dalam curhatannya itu, Aurellia menuliskan soal perasaannya tergabung dalam Paskibraka serta latihan terakhirnya.

Dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (2/8/2019), paman Aurellia bernama Indra menyebut Aurellia sempat menulis di buku diary 'Merah Putih' sebelum meninggal dunia hingga dini hari.

Indra menyebut Aurellia sebelum meninggal dunia tampak pucat dan kelelahan serta menghabiskan malamnya untuk menulis di buku diary 'Merah Putih'.

"Memang kemarin dia (Aurellia) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," kata Indra di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam.

 Persija Jakarta Dilanda Badai Cedera, 3 Pemain Absen Jelang Lawan Arema FC

Aurellia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.

"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."

"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," terang Indra.

4. Firasat

Dalam tulisan terakhir di diary "Merah Putih', Aurellia juga menulis soal latihan terakhirnya yang diartikan Indra sebagai firasat kepergian.

"Dia nulis terakhir di buku diarynya soal Paskibra. Dalam tulisannya itu ini latihan terakhir di Paskibra. Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.

 VIDEO: Ayah Aurel Paskibraka Tangsel yang Tewas Ungkap Perlakuan Senior Anaknya

5. Badan Penuh Lebam

Romi yang merupakan paman Aurellia menyebut keponakannya meninggal dunia dengan badan penuh lebam.

Pihak keluarga pun menduga Aurellia meninggal dunia karena dipelonco oleh seniornya di Paskibraka.

Untuk itu, Romi meminta pemerintah Kota Tangerang Selatan mengusut kasus kematian Aurellia.

"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," kata Romi saat ditemui di rumah duka, Kamis (1/8/2019).

 VIDEO: Ayah Aurel Paskibraka Tangsel yang Tewas Ungkap Perlakuan Senior Anaknya

Romi menjelaskan soal kejanggalan kematian Aurel, di antaranya adalah tubuh yang lebam-lebam membiru.

Bahkan Aurellia pernah bercerita pada keluarganya bahwa dirinya mengalami pemukulan oleh seniornya.

"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," kata Romi.

Romi meminta agar pemerintah Kota Tangerang Selatan menindaklanjuti masalah ini atau jika tidak, keluarga akan menempuh jalur hukum.

"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," pungkasnya.

6. Doa Wali Kota 

Melansir dari TribunJakarta (grup Surya.co.id), Benjamin mengatakan kalau penyebab meninggalnya Aurellia masih belum diketahui.

"Tidak ada sebab sakit, almarhum meninggal husnul khotimah InsyaAllah," katanya.

Wakil Wali kota Tangerang itu lalu mendoakan yang terbaik bagi Aurellia.

Bahkan terlihat air mata Benjamin tidak dapat terbendung ketika mendoakan almarhumah.

 Rusak Selama Bertahun-tahun, Akhirnya Jalan Rusak di Babelan Kabupaten Bekasi Diperbaiki

Beberapa kali dalam video yang diunggah akun @benyamindavnie, Banyamin terlihat menyeka air matanya saat mendoakan Aurellia.

Doa pun juga membanjiri Aurellia lewat kolom komentar unggahan @benyamindavnie.

"Innailaihi wa innailaihi rojiun... Semoga Almarhumah husnul khotimah.." tulis @adeheri76

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, turut berduka cita... Semoga almarhumahkhusnul khotimah. Amien Ya Robbal Alamin," tulis @bangdodipras. 

Penulis: Walda Marison

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Paskibraka yang Tewas: Jika Komplain, Hukuman Akan Semakin Berat"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved