Mantan Jenderal Minta Panglima TNI Tanggungjawab Terhadap Jatuhnya Heli MI-17 di Papua

Mantan Jenderal Minta Panglima TNI Tanggungjawab Terhadap Jatuhnya Heli MI-17 di Papua.

Kompas.com/Dhias Suwandi
Pesawat CN235 milik TNI AU yang digunakan untuk menyuplai BBM dalam rangka pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang di Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019 (30/06/2019). 

Mantan Jenderal meminta Panglima TNI bertanggungjawab terhadap jatuhnya Heli MI-17/Sukhoi di Papua pada 28 Juni 2019 lalu, 

Permintaan tersebut disampaikan mantan Pangdam Cenderawasih, Mayjen (Purn)  Christian Zebua, kepada media di Jakarta.

“Semua penggunaan kekuatan prajurit dan peralatan TNI untuk operasional, di bawah kendali dan  tanggung jawab penuh Panglima TNI," ujar Zebua.

Sidang Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Vera Oktaria, Ayah Terdakwa Prada DP Tertunduk di Ruang Sidang

Pencemaran Kali Bekasi: Hanya Ikan Sapu-sapu yang Bertahan, Air Baku PDAM Pun Terganggu

"Belum ditemukannya helikopter MI-17 Sukhoi yang hilang beberapa waktu yang lalu di Papua, merupakan tanggung jawab Hadi Tjahjanto," kata Zebua.

Secara struktural, ujar Zebua, tanggung jawab operasional alutsista berupa hilangnya heli MI-17 sepenuhnya di bawah kendali Panglima TNI dengan Mayjen Marzuki selaku Pangkoops Pinangsiri.

"Dengan demikian Panglima TNI dan Pangkoops Marzuki harus bertanggung jawab," kata Zebua. 

Sedangkan, ujar Zebua, Pangdam Cenderawasih tidak bisa diminta bertanggung jawab  terhadap kegagalan Operasi di Papua tersebut karena hanya mengemban fungsi Pembinaan Kekuatan.

"Kegagalan Panglima TNI dalam operasi di Papua tidak bisa dibiarkan begitu saja. Bukan hanya alutsista berupa Heli MI–17 , tetapi sudah begitu banyak prajurit yang menjadi korban," kata Zebua.

Abah Grandong Emosi Ada Orang Dibilangin Enggak Mau Dengar, Kucing Dikira Kelinci Lalu Dimakan

Kadis LH Beberkan Mengapa Anggaran Pengelolaan Sampah DKI Lebih Besar dari Surabaya

Menurut Zebua yang telah malang melintang di Papua, Panglima TNI tidak bisa diam begitu saja.

Panglima TNI, kata Zebua, tidak bisa main-main dalam menjalankan tugasnya selaku Panglima TNI.

"Panglima TNI harus ada kesungguhan dalam menyelesaikan permasalahan Papua.  Kalau dirasa kurang mampu, sebenarnya masih banyak perwira tinggi TNI yang mampu memimpin TNI," ujar Zebua.

Dalam Doktrin TNI, kata Zebua, seluruh operasi TNI menyangkut seluruh kebijakan operasional TNI merupakan tanggung jawab Panglima TNI selaku Pengguna Kekuatan (The Use of Military Forces). 

"Tidak ada anak buah yang salah, yang salah adalah pimpinan. Tidak ada prajurit  yang harus dikorbankan, yang harus berkorban adalah Komandan," ucap Zebua. 

Gedung SDN 15 Kota Tangerang Bobrok, Ini Sindiran yang Dilayangkan KPAI

Inilah 4 Jenderal yang Masuk Bursa Calon Kapolri di Internal Kepolisian

“Mulailah menjadi tentara profesional, terutama di level unsur pimpinan," kata Zebua.

"Bagi yang di luar institusi militer baik yang sedang menjabat atau tidak, harus memahami tupoksi," kata Zebua.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved