Berita Tangerang

Belasan Siswi Jadi Korban Perundungan Kakak Kelas, Wali Murid Murka Lihat Pipi Anaknya Bengkak

Simak pengakuan seorang wali murid murka lihat pipi anaknya bengkak, akibat sang anak jadi korban perundungan kakak kelasnya.

Penulis: Zaki Ari Setiawan | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ilustrasi 

Simak pengakuan seorang wali murid murka lihat pipi anaknya bengkak, akibat sang anak jadi korban perundungan kakak kelas.

Hasil peliputan WartaKotaLive, di SMKN 7 Tangerang Selatan, ada 13 siswi XI jadi korban kekerasan fisik kakak kelas.

Hal itu juga terungkap dari pengakuan seorang wali murid, yang menceritakan sang anak jadi korban kekerasan kakak kelas di sekolah.

Saat diwawancarai WartaKotaLive, ia ketahui adanya aksi perundungan kakak kelas di sekolah, saat melihat anaknya menggunakan masker penutup wajah, Senin (29/7/2019).

Aksi Ambil Alih dan Jual Akun Facebook, YouTube, dan Instagram oleh Murid SMKN di Palembang

Beberapa Pemain Persija yang Cedera Sudah Kembali, Sandi Sute; Itu Angin Segar bagi Kami

Sedang Berlangsung Live Streaming Timnas U-15 Vs Filipina di ajang Piala AFF U-15 2019, Live di SCTV

"Pas dibuka bengkak pipi kirinya, karena katanya ditampar sama seniornya delapan orang," ujar wali murid itu, Jumat (2/8/2019).

Dari situ lah diketahui ternyata ada belasan korban kekerasan lainnya yang dilakukan oleh senior kelas XII itu.

Dijelaskan wali murid itu, perundungan diduga dilakukan pada Jumat (26/7/2019) dan Sabtu (27/7/2019) dengan cara mengumpulkan 11 siswi kelas XI.

"Kejadiannya di luar sekolah. Seniornya itu perempuan semua, ada anak cowoknya tapi ga ikut apa-apa," jelasnya.

Pentingnya Akupunktur Metabolisme Sinshe Widya Untuk Tumbuh Kembang Anak

VIDEO: PDIP Gelar Kongres, Megawati Diisyaratkan Bakal Terus Jadi Ketua Umum

Ini Daftar Harga Skutik 150 cc di Agustus 2019, Skutik Adventure Honda ADV 150 Ramaikan Persaingan

Pihak sekolah SMKN 7 Tangerang Selatan membenarkan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan sembilan siswi kelas XII terhadap 13 siswi kelas XI.

"Benar ada laporan dari keluarga sekolah ke korban atas perlakuan kakak kelasnya, itu di luar jam sekolah," ujar Kepala Sekolah SMKN 7 Tangerang Selatan, Aceng Haruji.

Diketahui bahwa korban merupakan siswi jurusan Akomodasi Perhotelan sementara kakak kelasnya berasal dari jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

Pembina OSIS SMKN 7 Tangerang Selatan, Muhamad Amin mengatakan, kejadian kekerasan itu bermula karena kakak kelasnya tak suka dengan gaya berpakaian adik kelasnya.

Fakta Terbaru Kasus Prada DP, Bertemu dan Tidur Bareng Selingkuhan Sebelum Pembunuhan

Sejumlah Aliran Kali di Jakarta Barat Mendadak Mengering dan Dangkal, Begini Pengakuan Warga Sekitar

Satu Lagi Pengedar Ganja ke Jefri Nichole Berinisial D Masih Diburu Petugas

"Katanya adik kelas pakaiannya kurang layak. Kalau mereka tidak terima pakaian kelas XI mereka bisa lapor ke sekolah"

"Ini yang tidak dilakukan oleh kelas XII," kata Amin.

SMKN 7 Tangerang Selatan merupakan sekolah yang baru.

Sekolah baru tersebut didirikan dengan satu alumnus.

Dukung UMKM, Astra Financial Beri Bantuan Rp 100 Juta kepada Hilmi Car Motorcycle Wash Disability

Begini Tanggapan Dishubtrans DKI Soal Informasi Jalur Ganjil Genap Terbaru di Jakarta yang Viral

Polisi Sebut Hasil Assesment Komedian Nunung dan Suami untuk Rehab Belum Rampung

Bangunan sekolahnya pun belum rampung.

Untuk kelas X dan XII berada di sekolah SMKN 7 Tangerang Selatan di Rengas, Ciputat Timur.

Sementara kelas XI berada di SMPN 2 Tangerang Selatan, di Cirendeu, Ciputat Timur.

Anggota Paskibra Meninggal Dunia

Aurellia Quratu Aini seorang paskibraka Tangerang Selatan yang akrab disapa Aurel (jilbab hitam) semasa hidupnya bersama ibunya bernama Sri Wahyuni.
Aurellia Quratu Aini seorang paskibraka Tangerang Selatan yang akrab disapa Aurel (jilbab hitam) semasa hidupnya bersama ibunya bernama Sri Wahyuni. (Istimewa)

Aurel Paskibra Tangerang Selatan Mendadak Meninggal Dunia dengan Tubuh Lembam-lebam.

Aurel Sempat Cerita ke Adiknya Atarisa saat menjalani latihan.

Senyum manis Aurellia Quratu Aini kini hanya menjadi kenangan.

Dara cantik ini pergi untuk selama-selamanya pada Kamis (1/8/2019) pagi di kediamannya, Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat melayat ke rumah alm Aurellie anggota paskibra
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat melayat ke rumah alm Aurellie anggota paskibra (Kolase foto (TribunJakarta/instagram @benyamindavnie))

Perempuan yang tengah mengikuti kegiatan Paskibra ini meninggal dunia secara mendadak.

Kematian Aurel pun dirasa sangat janggal oleh keluarganya.

Hal itu diungkapkan oleh Romi yang merupakan paman dari almarhumah.

Romi menceritakan detik-detik kepergian siswi yang duduk di kelas XI MIPA 3, SMA Islam Al Azhar BSD, Tangerang Selatan tersebut.

Indra (kiri) dan Romi (kanan) paman  di kediaman Aurel, Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang,  Kamis (1/8/2019) malam.
Indra (kiri) dan Romi (kanan) paman di kediaman Aurel, Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

"Kemarin itu kami keluarga kumpul di rumah ini.

Karena ada acara nenek kami yang sedang ulang tahun.

Kami sekeluarga melihat ada yang berbeda dari Aurel," ujar Romi saat dijumpai WartaKotaLive.com di rumah duka, Kamis (1/8/2019) malam.

Aurel pun turut serta dalam pertemuan keluarga itu.

Menurut Romi, wajah Aurel itu terlihat pucat pasih.

"Mukanya itu pucat banget, seperti kelelahan. Padahal dia (Aurel) tidak memiliki riwayat penyakit," ucapnya.

Tubuhnya pun tampak lemas dan Aurel saat itu tak ceria.

"Dia pun tak mengeluhkan apa-apa. Tapi kami lihat dia ini sangat keletihan karena ikut Paskibra," kata Romi.

Keesokan harinya yakni pada Kamis (1/8/2019) subuh tadi, dara manis itu pun meninggal dunia secara mendadak.

Pihak keluarga pun panik dan penuh haru.

"Tiba - tiba saja dia langsung roboh tadi pagi. Jatuh di rumah"

"Dan setelah dibawa ke rumah sakit, dia dinyatakan sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Romi menyebut, Aurel sempat bercerita dengan adiknya yakni Atarisa.

Aurel dan Atarisa merupakan adik kakak usianya hanya terpaut dua tahun.

"Dia cerita ke adiknya, katanya dipukuli oleh seniornya di Paskibra. Tubuhnya juga lebam-lebam," beber Romi.

Latihan Keras

Indra yang juga paman Aurel, mengungkapkan kejanggalan kematian keponakannya ini.

Dirinya menerangkan bahwa latihan kegiatan Paskibra di Tangerang Selatan yang diikuti Aurel sangat keras.

"Dia pernah cerita ke kami, kalau di Tangsel itu latihannya mengenal sebutan latihan cincin.

Yaitu push up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari-jari cincin tangan menghitam," ujar Indra.

Indra pun kaget dengan kejadian itu.

Menurutnya, latihan tersebut berbeda dengan kegiatan Paskibra lainnya.

"Saya juga Paskibraka. Keluarga kami Paskibra. Ayah dan ibu Aurel juga Paskibra, tapi latihannya tidak sekeras itu," paparnya. 

Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota.

Sedangkan Paskibra merupakan pasukan pengibar bendera yang bertugas di sekolah.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved