Piala Indonesia
TERUNGKAP Ada Kejanggalan di Bandara Hasanuddin Makassar kepada Skuat Persija Jakarta
CEO Persija Jakarta Ferry Paulus menggelar jumpa pers, Selasa (30/7/2019) di Kantor Persija, Taman Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan.
Penulis: Gisesya Ranggawari |
Barcode juga dapat memberi informasi perjalanan, nomor telepon, hingga penerbangan masa depan yang dipesan melalui nomor yang sama.
Selain itu, dengan akses dari boarding pass, seseorang bahkan bisa mengubah tempat duduk penumpang di pesawat, membatalkan penerbangan, hingga mengatur ulang nomor PIN akun penumpang.
Sebelumnya diberitakan Warta Kota, teror oknum suporter PSM kepada skuat Persija terjadi secara beruntun menjelang leg kedua final Piala Indonesia yang dijadwalkan pada Minggu (28/7/2019) lalu.
Bermula dari spanduk bertuliskan 'Kalau Juara di Makassar Kalian Tidak Bisa Pulang' di depan hotel tempat skuat Persija menginap.
Setelah itu ada teror lanjutan secara verbal dengan adanya ledakan petasan dan belasan motor berknalpot racing yang menyerang hotel yang ditempati skuad Persija pada pukul 00.00 dan 02.30 WITA.
"Pressure secara visual melalui spanduk, petasan jam 00 dan 02.30 di hotel.
"Sampai pada titik itu sebenarnya kami tidak ambil pusing. Masih santai saja. Pemain juga tidak terganggu," kata Ferry.
Selanjutnya, bus yang membawa Ismed Sofyan dan kawan-kawan dilempari batu dan menyebabkan jendela bus pecah yang mengakibatkan tiga orang luka-luka.
Nah, di titik itulah manajemen Macan Kemayoran merasa keberatan dan tidak nyaman dengan apa yang diberikan Panitia Pelaksana (Panpel) tuan rumah.
Manajemen Persija juga menilai Panpel PSM tidak becus dalam penyelenggaraan serta serangkaian pengamanan untuk tim tamu di laga leg kedua final Piala Indonesia itu.
"Namun pada waktu official training kami dilempari batu yang menyebabkan beberapa pemain luka,
"ini yang menyebabkan kekhawatiran dan kami tidak ingin bertanding di tanggal 28 itu," beber Ferry.
"Panpel tidak cakap dengan tidak memberikan pengamanan lebih pada official training.
"Panpel harusnya melihat animo dan tensi yang besar mereka bisa mengantisipasi," sambung Ferry.
Alih-alih mempertebal pengamanan bagi tuan rumah karena banyaknya suporter berada di stadion, Panpel justru menambah jumlah tiket sebanyak 800 lembar yang dijual pada official training.