Menyamar sebagai Polantas, Arief Bawa Kabur Puluhan Motor dari Pos Polisi Lalu Lintas

Modal Seragam Polri Pesan ke Tukang Jahit, Arief Bawa Kabur Puluhan Motor dari Pos Polantas. Arif pernah 4 kali gagal tes masuk Polri.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Modal Seragam Polri Pesan ke Tukang Jahit, Arief Bawa Kabur Puluhan Motor dari Pos Polantas. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto menunjukkan seragam polantas yang digunakan Arief Septian. 

Pencuri menyamar sebagai Polantas, Arif Septian (22) bawa kabur puluhan motor selama 4 bulan. Arif gunakan seragam Polantas yang dipesan ke tukang jahit .

Aksi Arif mencuri motor dengan menyamar sebagai Polantas terhenti setelah ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Utara, Senin (29/7/2019).

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan aksi Arif menyamar Polantas ketahuan setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya motor yang dicuri di Pos Polantas MOI, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Setelah melakukan pengecekan, olah TKP, kemudian anggota kami menelusuri pelaku pencurian itu adalah atas nama ASB,” kata Budhi, Rabu (31/7/2019).

Pelaku dengan pangkat Bripda dan belakangan ketika ditangkap, mengaku berpangkat Briptu itu telah menjalankan aksinya selama 4 bulan. Ia mengenakan seragam lengkap setiap menjalankan aksinya.

“Setelah dikembangkan ternyata ada TKP-TKP lain. Dia sudah beraksi di Pos Polantas Bintang Mas (Pademangan) dan Pos Polantas Permai (Tanjung Priok). Bahkan lebih dari tiga tempat itu,” ucap Budhi.

Dalam aksinya, Arif menyasar kendaraan dinas dan barang bukti tilangan Polisi sebagai barang curian. Total ada tiga sepeda motor polisi dan 14 sepeda motor tilangan yang digasak di tiga lokasi yang berbeda.

“Jadi apabila melanggar lalu lintas di (sekitar) pos polantas tersebut, sebelum nanti dibawa ke tempat penititipan barang bukti, (sepeda motor) itu disimpan dulu di situ dan pada saat itu barang bukti ini diambil,” kata Budhi.

Arief membawa kabur sepeda motor incarannya dengan cara mendorong, merusak kunci, hingga mengangkat ke mobil yang sudah disiapkan. Sementara untuk menghindari kecurigaan dari petugas lain, ia melakukan aksinya pada malam hari.

“Mereka melakukan pada malam hari, kan pos itu bukan kantor polisi yang ada polisinya 24 jam,” ucap Budhi.

Setelah menangkap Arif di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (29/7/2019) lalu, penyelidikan dilakukan terus dan menangkap enam orang lainnya yakni MS (27), SS (21), RA (22), dan IA (18) karena ikut membantu pelaku.

Sementara AK (36) dan SY (45) ditangkap sebagai penadah barang bukti yang dicuri Arif cs.

“Setiap aksi pencurian ASB berpakaian polisi. Ada juga tersangka lainnya yang menunggu di mobil. Sementara ada tersangka lain yang sudah di dalam dan ada pelaku yang mengamati keadaan,” kata Budhi.

“Kami juga amankan satu set pakaian dinas yang digunakan oleh tersangka untuk menyamar atau menyaru sebagai anggota polisi,” katanya.

Para pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Dua orang penadah lainnya dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

Pernah Gagal 4 Kali Masuk Polisi

Arif Septian membuat seragam itu dengan meminta ke tukang jahit di dekat rumahnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pelaku beraksi dengan seragam lengkap. Bahkan seragam polisi yang digunakan merupakan adalah buatan sendiri.

Pelaku bahkan sempat dua kali mengganti pangkat di pundaknya dengan alasan telah naik pangkat. Sementara perlengkapan lainnya seperti sabuk dan topi Polantas dibeli tersangka dari sejumlah toko.

“Seragam didapatkan dijahit dari tukang jahit. Dia sering lihat polisi dan dia minta dijahitkan pakaian seragam,” kata Budhi.

Budhi menerangkan polisi belum menemukan senjata api dari hasil penggeledahan terhadap tersangka. Namun drmikian pihaknya akan mendalami akan kemungkinan tersebut.

“Kalau kita lihat dalam seragam atau foto yang ditampilkan memang tidak secara jelas ada senpi. Tapi akan kita dalami apakah nanti ada senpi mainan atau apa pun akan kita dalami,” ucap Budhi.

Selain itu belakangan diketahui pelaku sempat mendaftarkan diri menjadi anggota Polisi sebanyak empat kali. Namun seluruhnya berakhir dengan kegagalan.

“Tersangka ini sudah mendaftar jadi polisi. Jadi dia sudah empat kali daftar polisi gagal terus,” ujar Budhi.

Arif yang ditangkap di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara dilumpuhkan petugas karena melakukan perlawanan hingga polisi menembak kakinya.

“Dia coba melarikan diri, pas menunjukan kawan yang lain. Kami ambil tindakan tegas terukur ke pelaku,” kata Budhi.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved