Artis
Mengapa Iwan Fals dan Hanung Bramantyo Harus Bersembunyi Setiap Membaca Novel Bumi Manusia?
Musisi gaek Iwan Fals dan sutradara Hanung Bramantyo punya pengalaman yang sama ketika membaca Novel Bumi Manusia tulisan Pramoedya Ananta Toer.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Pelantun Bento ini merasa bangga menjadi bagian kecil dalam karya masterpiece Pramoedya Ananta Toer.
"Saya bangga bisa mengisi lagu dalam film Bumi Manusia," katanya.
Hanung Bramantyo Menangis
Seperti Iwan Fals, sutradara Hanung Bramantyo (43) juga harus bersembunyi ketika akan membaca Novel Bumi Manusia.
"Di usia 17 tahun, sekitar tahun 1990-an, saat saya masih SMA dan usia saya sekarang sudah 44 tahun, saya juga pernah membaca novel Bumi Manusia tulisan Pak Pram ini," kata Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo bahkan kerap menahan emosinya karena tidak kuasa menahan tangisan ketika menceritakan kisah kelam itu.

Perlahan, Hanung Bramantyo kembali bercerita.
"Setiap saya membaca novel Bumi Manusia, saya harus sembunyi. Mengapa harus bersembunyi hanya untuk membaca novel Bumi Manusia? Karena waktu itu saya takut ditangkap polisi," ucapnya.
Seperti pembaca novel Bumi Manusia lain, mereka juga melakukan hal sama seperti yang dilakukan Hanung: membaca novel Bumi Manusia dengan bersembunyi agar tidak berurusan dengan hukum.
• Iqbaal Ramadhan Tidak Dendam Dipukul dan Ditampar Hanung Bramantyo Saat Syuting Film Bumi Manusia
• Iqbaal Ramadhan Mengaku Dipukul hingga Ditampar Hanung Bramantyo Saat Syuting Film Bumi Manusia
Di masa Hanung Bramantyo remaja itu, Pemerintah Orde Baru yang sedang berkuasa tak mengizinkan peredaran Novel Bumi Manusia tulisan Pramoedya Ananta Toer yang dinilai berbahaya.
Isi novelnya dianggap bisa mempengaruhi banyak orang yang membacanya.
Sekarang, lanjut suami bintang film dan pemain sinetron Zaskia Adya Mecca itu, "Kalian bebas dan mudah membaca Novel Bumi Manusia. Saat ini bebas membaca apapun dan tak perlu bersembunyi."

Hanung Bramantyo tidak pernah membayangkan salah satu karya Pramoedya Ananta Toer tersebut bisa dibaca begitu bebas oleh generasi masa kini.
Film Bumi Manusia, juga satu novel Pramoedya Anata Toer lainnya berjudul Perburuan, akan diputar bersamaan dan serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2019.