Rekayasa Lalu Lintas

Dua Opsi Rekayasa Lalu Lintas saat Simpang BCP Bekasi Ditutup

Pihak Dinas Perhubungan Kota Bekasi bakal melakukan rekayasa lalu lintas saat perempatan Ahmad Yani atau Simpang BCP Kalimalang Kota Bekasi ditutup.

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota
Ilustrasi pengalihan arus lalu lintas 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Azzam

BEKASI, WARTAKOTALIVE.COM -- Pihak Dinas Perhubungan Kota Bekasi bakal melakukan rekayasa lalu lintas saat perempatan Ahmad Yani atau Simpang BCP Kalimalang, Kota Bekasi ditutup.

Untuk itu pengendara arah ke Jakarta yang ingin melintasi Simpang BCP Kalimalang tidak bisa lagi karena ditutup total.

Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Johan Budi Gunawan mengatakan ada dua opsi yang bakal dipakai dalam rekayasa lalu lintas.

Rekayasa lalu lintas ini dilakukan menyusul progres Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2A telah sampai di ujung Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi atau tepatnya di Simpang BCP.

Simpang BCP itu merupakan wilayah tersibuk dari arus kendaraan.

Terlebih lokasi itu merupakan pusat kota, banyak warga Kota Bekasi melakukan aktivitasnya di sana.

Pasalnya, di sekitar kawasan itu terdapat empat mal besar, sejumlah hotel, kawasan perkantoran dan ruko.

Persimpangan ini juga merupakan titik temu jalur protokol Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Mayor M Hasibuan serta Jalan KH Noer Ali Kalimalang.

Apalagi tak jauh dari lokasi itu terdapat Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat Tol Jakarta Cikampek.

"Dua opsi itu hasil pantauan dan analisa kami dilapangan. Opsi ini bukan solusi terbaik dari yang terburuk," ujar Johan, Minggu (21/7/2019).

Johan menuturkan rekayasa lalu lintas opsi pertama para pengendara yang ingin menuju ke Jakarta dari Jalan Mayor Hasibuan tidak bisa lurus tetapi dialikan belok ke kiri dan berputar di U-Turn Pekayon untuk kemudian masuk ke jalan sisi selatan Kalimalang atau pinggir Mal Metropolitan (MM).

"Jika itu tidak memungkinkan kita pakai opsi kedua, soalnya dari perhitungan kapasitas jalan saat U-turn tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang cukup banyak," jelasnya.

Sebagai gambaran kapasitasnya hanya 3.400 kendaraan yang bisa ditampung, dari Simpang BCP sampai GT Tol Bekasi Barat.

Tetapi kendaraan yang akan lewat itu jumlahnya 4.100.

"Jadi kapasitas jalan kalau dipakai u-turn itu tidak mencukupi untuk menampung kendaraan yang akan melalui u-turn tersebut," ucap Johan.

Sehingga diperlukan opsi kedua yakni, kata Johan, pengendara dari Jalan Hasibuan dialihkan ke Jalan Letjen Sarbini lalu masuk ke Jalan Pengairan sisi selatan Giant Mega Bekasi.

Setelah itu kendaraan langsung melintas di Jalan Ahmad Yani untuk masuk ke Jalan Kalimalang sisi selatan arah Jakarta melalui sodetan baru.

"Kita akan menyodet median Jalan Ahmad Yani supaya dari Jalan Pengairan sisi selatan Giant itu bisa lurus langsung ke Kalimalang, walaupun tidak simetris," kata Johan.

Selain dua opsi rekayasa lalu lintas itu, pembangunan overpass sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di lokasi yang terkena imbas pembangunan proyek Tol Becakayu.

"Sampai sekarang belum ada tanda-tanda pengerjaan, tapi kita sudah persiapkan itu dari jauh hari.

"Saya tidak menjamin macet itu tidak ada, tapi saya pastikan akan ada kemacetan yang teratur dengan adanya rekayasa lalu lintas ke jalur alternatif," tandas Johan. (MAZ)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved