DISERANG! Anggota TNI Ditembak Mati Kelompok Separatis Saat Amankan Pembangunan Jalan Trans Papua
Seorang anggota TNI ditembak mati kelompok separatis, saat anggota TNI mengamankan pembangunan Jalan Trans Papua.
Seorang anggota TNI ditembak mati kelompok separatis, yang dimana anggota TNI gugur ditembak kelompok separatis saat anggota TNI amankan pembangunan Jalan Trans Papua.
Tragedi TNI diserang mendadak kelompok separatis, terjadi pada Sabtu (20/7/2019), dan simak kronologi anggota TNI ditembak kelompok separatis.
WartaKotaLive melansir Kompas.com, kelompok separatis di Kabupaten Nduga, Papua, kembali berulah.
Kali ini, ulah kelompok separatis menelan korban jiwa.
• Live Streaming dan Prediksi Skema Permainan PSIS Semarang vs Persib Bandung. Kick Off Pukul 15.30
• AKSI HEROIK Polisi Selamatkan Wanita Hamil Usia 20 Tahun Hendak Lompat Bunuh Diri dari Atas Tebing
• Ditakut-Takuti Oknum, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi: Sudah Habis Takut Saya
Satu anggota TNI Prada Usaman Hambelo gugur saat bertugas.
Usaman yang merupakan personel pengamanan pembangunan Jalan Trans Papua, disebut terkena tembakan di bagian pinggang.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) serang pasukan TNI.
Sejumlah pasukan TNI diserang saat bertugas amankan pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, yang jadi proyek pembangunan Jalan Trans Papua.
• Ramalan Zodiak Cinta Minggu 21 Juli 2019, Cancer Siap Bertengkar, Scorpio Diprotes, Leo Pasang Surut
• LINK STREAMING: Indonesia Pastikan 1 Gelar Dari Ganda Putra
• Malam Ini Final Sesama Indonesia: Ahsan/Hendra vs Marcus/Kevin, Siapa yang Harus Didukung?
Pembangunan tersebut terletak di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga.
Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, shalat dan makan siang.
Para personel TNI secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter.
Menurut Aidi, serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara cepat.
• Live Streaming dan Prediksi Skema Permainan PSIS Semarang vs Persib Bandung. Kick Off Pukul 15.30
• Bisa Jadi Final Terakhir untuk Ismed dan Bepe, Marko Simic Ingin Hadiahkan Juara Piala Indonesia
• Bruno Matos Siap Diturunkan Persija Jakarta di Leg Pertama Final Piala Indonesia
Pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut diperkirakan berjumlah 4-5 orang.
"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran"
Namun, dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi, Sabtu malam.
Setelah peritiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat.
• Hotman Paris Ingatkan Satu Lagi Orang Akan Susul Galih, Pablo Benua & Rey Utami ke Penjara
• Catat, Ini Lokasi Mobil SIM Keliling di Jakarta Hari Minggu (21/7/2019)
• BMKG Prediksi Jabodetabek Cerah Berawan Sepanjang Hari Minggu (21/7) Ini, Bogor Hujan Lokal
Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.
"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan heli dalam rangka evakuasi"
"Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat heli.
Namun, karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini," ujar Aidi.
Prada Usaman disebut menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.10 WIT.
"Dia adalah pasukan TNI yang gugur sebagai pahlawan pembangunan," kata Aidi.
Sebelumnya, ada juga anggota Brimob gugur saat baku tembak yang terjadi antara pasukan Brimob dan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Nduga, Papua.
Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin membenarkan perihal gugurnya satu anggota Brimob tersebut.
"Benar, satu anggota meninggal dunia," ujar Martuani Sormin ketika dikonfirmasi, Rabu (20/3/2019).
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa baku tembak itu terjadi tatkala aparat mengamankan bandara dalam rangka pendorongan logistik di Bandara Mugi Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Rabu (20/3/2019) sekitar pukul 07.30 WIT.
Pasukan Brimob Nemangkawi Tim Belukar bertukar tembak dengan KKSB, dan tiga anggota tim Belukar terkena tembakan. Satu di antaranya meninggal dunia.
Ketiganya kemudian dievakuasi menggunakan Heli Polri Bell 412/P-3003, dan dibawa ke RSUD Mimika.
Dilaporkan Tribun Kaltim, tiga anggota Satgas Belukar dari Satuan Brimob tertembak dalam peristiwa kontak senjata kontra KKSB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga Papua pada Rabu (20/3/2019) pukul 07.30 pagi. Salah satunya berasal dari Nunukan, Kalimantan Utara.
Anggota Brimob asal Nunukan yang gugur tersebut ialah Bharada (Bhayangkara Dua) Muhammad Aldy. Aldy merupakan anak seorang buruh pelabuhan di Nunukan bernama Amin.
Ia bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro membenarkan hal tersebut. Saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Rabu (20/3/2019) melalui pesan singkat WhatsApp, Kapolres sedang berada di rumah duka di Nunukan, Jalan Manunggal Bakti RT 12, Nunukan Timur.
"Saya masih di rumah duka anggota Brimob yang gugur di Papua," kata Kapolres Nunukan.
Jenazah korban akan diterbangkan dari Jayapura ke Makassar pukul 11.00 WIT besok. Pukul 09.13 WIT pagi tadi tiga korban di bawa ke RSUD Kabupaten Mimika menggunakan mobil Ambulance Lanud Yohanis Kapiyau, Rumkitban Timika, dan Polres Mimika.
"Naik Garuda jam 7.00 WIT (besok pagi) dari Timika menuju Jayapura. Di Jayapura diterbangkan jam 11.00 WIT ke Makasar. Lanjut Balikpapan kemudian ke Tarakan, tiba jam 19.30 WIB. Jumat pagi naik speedboat ke Nunukan," jelasnya.
Kapolres mengatakan, rencananya jenazah korban akan dimakamkan pada Jumat siang di Taman Makam Pahlawan Jaya Sakti Nunukan.
Bharada Aldy merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Ardy Saputra.
Saat kontak senjata dengan KKSB, korban sedang melaksanakan pengamanan pesawat helikopter yang melaksanakan dorongan logistik di Bandara Mugi.
Bharada Aldi tertembak pada bagian bahu. Dua anggota Brimob lainnya yang tertembak sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) diserang anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, serangan tersebut terjadi di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019) sekira pukul 08.00 WIT.
Para personel TNI tersebut diserang ketika sedang melaksanakan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI, yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.
Hal itu disampaikan Aidi lewat keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (7/3/2019).
"Pasukan TNI Satgas Gakkum kekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan, tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50 sampai 70 orang KKSB," ungkap Aidi.
Aidi mengatakan, anggota KKSB yang menyerang anggota TNI tersebut bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.
"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan, dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara," jelas Aidi.
Aidi mengatakan, akibat serangan tersebut, tiga prajurit gugur.
"Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji," beber Aidi.
Sedangkan dari pihak KKSB, Aidi mengatakan prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKSB yang jenisnya masih dalam penyelidikan.
Selain itu, para anggota TNI juga menemukan seorang jenazah yang identitasnya masih dalam penyelidikan.
"Diperkirakan setidaknya 7 sampai 10 orang anggota KKSB juga tewas, namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya," terang Aidi.
Aidi mengatakan, dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika pada pukul 15.00 WIT.
Dua unit helikopter tersebut untuk melaksankan evakuasi korban prajurit yang gugur.
"Namun sebelum mendarat, helikopter tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKSB. Pasukan TNI kemudian membalas tembakan, sehingga helikopter berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman," papar Aidi.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menegaskan, pihaknya tidak akan mundur selangkah pun, dalam mengjadapi KKSB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Ia juga mengatakan TNI akan terus mendukung Polri dalam upaya penegakan hukum aksi-aksi KKSB yang meresahkan masyarakat Papua.
Hal itu disampaikan Yosua lewat keterangan tertulisnya pada Kamis (7/3/2019).
"Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKSB. Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, kami tetap berkomitmen untuk melindungi warga masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KKSB," tegas Yosua.
Ia dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa.
Yosua mengatakan, ketiga prajurit TNI yang gugur, menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.
"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua," cetus Yosua.
Ia mengatakan, peristiwa kontak tembak antara 25 anggota Satgas Hukum TNI dengan 50 sampai 70 orang anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya, membuktikan bahwa KKSB tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka.
"Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjatalah yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua"
"Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka," papar Yosua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelompok Separatis Kembali Berulah, Satu Anggota TNI Gugur di Nduga" dan di Wartakotalive dengan judul "BREAKING NEWS: Satu Anggota Brimob Gugur Saat Kontak Senjata Melawan KKSB di Nduga Papua"