Wasekjen Gerindra Sebut Tidak Ada Partai Oposisi Lain yang Peduli Nasib Hukum Relawan
Sejumlah relawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 terjerat kasus hukum. Gerindra klaim hanya mereka yang perduli dengan kasus tersebut.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengklaim jika hanya Ketua Umumnya yang peduli dengan kasus-kasus hukum yang menimpa para relawan selama Pilpres 2019 ini.
Hal itu kata Andre bisa dibuktikan di Polda Metro Jaya atau Mabes Polri.
“Pak Prabowo Subianto dalam pikirannya bagaimana memikirkan pendukung yang masih banyak masalah, ada gak setelah kejadian 21 atau ulama-ulama kita dipanggil yang ngurus ulama yang ngurus relawan dan buat penangguhan ke polisi siapa? Hanya Partai gerindra, bisa cek,” ungkap Andre dalam acara Mata Najwa pada Rabu (17/7/2019) malam.
• Gerindra Jelaskan Soal Isu Calegnya Jadi Buronan Polisi
Najwa kembali menanyakan pernyataan Andre.
“Jadi hanya Gerindra? PKS tidak ada?” kata wanita yang akrab disapa Nana itu.
Andre pun tidak menjawab secara gamblang.
“Setahu saya yang buat surat penangguhan resmi hanya partai Gerindra,” tegas Andre.
• 14 Caleg Gugat Partai Gerindra, Termasuk Mulan Jameela dan Keponakan Prabowo, Ini Daftar Lengkapnya
Hal itulah kata Andre yang menjadi bukti komitmen Prabowo dan Gerindra yang tidak akan pernah meninggalkan pendukung dan relawan.
Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf pun tidak menampik dengan tegas pernyataan yang dilontarkan oleh Andre.
Najwa Shihab mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Al Muzammil.
“Kami mengurus, karena PKS punya banyak simpatisan pembela hukum yang bekerja di LSM dan Ormas jadi mereka bekerja,” kata Al Muzammil Yusuf tanpa menyebutkan rinci siapa saja relawan yang sudah dibela secara hukum.
Namun Andre pun mempersilakan publik mencek ulang di Kepolisian, siapa saja yang sudah turun tangan membantu para relawan yang terjerat kasus hukum.
“Silakan cek di kantor polisi partai yang resmi buat surat penangguhan resmi di polisi itu hanya partai Gerindra,” ungkapnya.
Pun Andre menyebut satu persatu siapa saja yang sudah berhasil dibebaskan Gerindra atas kasus-kasus hukum karena Pilpres 2019.
“Bahkan Egi Sudjana, mas Tofa itu yang keluarkan itu Partai Gerindra,” sanggah Andre.
Simak videonya di sini:
Dikutip dari Kompas.com beberapa pendukung Prabowo memang sempat ditahan pihak Kepolisian.
Misalnya saja Mustofa Nahrawardaya yang sempat ditahan karena dianggap telah menyebarkan hoax.
Namun pada Senin (3/7/2019) penangguhan penahanan pria yang akrab disapa Tofa itu dikabulkan pihak Kepolisian.
“Akhirnya kami hari ini ditangguhkan penahanannya. Ya kami sangat bersyukur, nanti di pengadilan kita akan uji di sana, yang jelas kami sudah sampaikan semua ke penyidik. Nanti kita akan sampaikan semua di sana," ungkap Mustofa di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin.
• Gimana Nggak Tersinggung Driver Ojol Saat Ada Pemisahan Toilet di Mal Puri Indah, Begini Kondisinya
Selain itu juga musisi Ahmad Dhani yang kesandung kasus vlog Idiot turut mendapat perhatian dari Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto menjenguk Ahmad Dhani di Lapas Kelas I Surabaya, Jalan Medaeng Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (19/2/2019).
Prabowo Subianto datang untuk memberikan dukungan moril kepada Ahamd Dhani, dalam menjalani proses hukum kasus yang menjeratnya.

Prabowo Subianto yang mengenakan seragam safari cokelat, datang bersama Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono, dan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Soepriyatno. Mereka disambut oleh kuasa hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian.
• Minta Mafia Bola Dibersihkan, Jokowi: Jangan Sampai Sudah Terlanjur Juara, Ternyata Pengaturan Skor
Prabowo Subianto pun berbincang bersama Ahmad Dhani di ruang besuk lapas. Mantan Danjen Kopassus TNI AD itu duduk bersebelahan dengan Ahmad Dhani, yang mengenakan kemeja putih dan celana berwarna khaki.
Seusai bertemu Ahmad Dhani yang juga merupakan calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media. Ia menjelaskan, bahwa proses hukum yang diberikan kepada pentolan Dewa 19 itu sangat berbau politik dan jauh dari rasa keadilan.
"Ketidakbenaran hukum ini menurut saya ini akan dicatat oleh sejarah. Ini menurut saya abuse of power. Ini adalah mungkin dendam politik atau intimidasi politik," kata Prabowo Subianto dalam siaran pers BPN Prabowo Subianto-Sandi, Selasa (19/2/2019).
• Kenapa Joko Driyono Tidak Ditahan? Ini Kata Polisi
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menegaskan, pihaknya akan terus berjuang menyelesaikan proses hukum yang tengah dijalani oleh Ahmad Dhani. Ia juga menegaskan bahwa ketidakadilan hukum yang terjadi saat ini akan selalu dicatat oleh sejarah.
"Jadi saya sudah bicara dengan ahli hukum. Kita sedang berjuang untuk menjalankan proses hukum, tapi yang penting ini direkam oleh sejarah, dan sejarah tidak setahun atau dua tahun, tapi sejarah itu ratusan tahun dan akan tetap tercatat," katanya.
Prabowo Subianto berharap agar para penegak hukum di Indonesia selalu menjunjung tinggi rasa keadilan, untuk dapat diberikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Sebab, jika hukum hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik, maka Indonesia sebagai sebuah negara akan rusak.
"Dan yang terpenting para penegak hukum untuk benar-benar menjunjung tinggi hukum, karena hukum adalah sakral dan sangat penting dan tanpa hukum negara kita bisa rusak," paparnya