Suhu Udara di Bekasi Sangat Dingin Saat Dini Hari tapi Menyengat Saat Siang, Ini Penjelasan BMKG

Berdasarkan aplikasi weather widget di handphone pada Rabu (17/7/2019) pukul 04.00 WIB, suhu udara di Bekasi mencapai 23 derajat celsius.

Penulis: Muhammad Azzam |
(KOMPAS.com/DOK UPT PENGELOLAAN OBYEK WISATA BANJARNEGARA)
ILUSTRASI 

Wilayah-wilayah yang memasuki musim kemarau pada Mei sebanyak 99 ZOM (28.9%) meliputi sebagian Bali, Jawa, Sumatera, dan sebagian Sulawesi.

 Santer Kabar Jual Beli Jabatan, DPRD DKI: Bambang Widjojanto dan Kawan-kawan Jangan Cuma Duduk Diam

Sedangkan 96 ZOM (28.1%) di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua akan masuk awal musim kemarau di Juni 2019.

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis Curah Hujan Musim Kemarau (periode 1981-2010), kondisi Musim Kemarau 2019 diperkirakan NORMAL atau SAMA dengan rerata klimatologisnya pada 214 ZOM (62.6%).

82 ZOM (24%) akan mengalami kondisi kemarau BAWAH NORMAL (curah hujan musim kemarau lebih rendah dari rerata klimatologis), dan 46 ZOM (13.4%) akan mengalami kondisi ATAS NORMAL (lebih tinggi dari curah hujan reratanya).

 Fahri Hamzah Nilai Pilpres Tak Adil karena Jokowi Bebas Temui Kepala Daerah Sedangkan Prabowo Tidak

BMKG mengingatkan masyarakat bahwa perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal, yaitu di sebagian wilayah NTT, NTB, Jawa Timur bagian Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat bagian tengah dan Selatan, sebagian Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau, serta Kalimantan Timur dan Selatan.

Kewaspadaan dan antisipasi dini juga diperlukan untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya, yaitu di wilayah NTT, NTB, Bali, Jawa bagian Selatan dan Utara, sebagian Sumatera, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Merauke.

Secara umum Puncak Musim Kemarau 2019 diprediksi akan terjadi pada Agustus-September 2019.

 Prihatin Terhadap Andi Arief, Maruf Amin: Sudah Jadi Tokoh Kok Masih Terjerat Narkoba?

Imbauan disampaikan kepada Institusi terkait, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat, untuk waspada dan bersiap terhadap kemungkinan dampak musim kemarau, terutama wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan ketersediaan air bersih.

Waspada Curah Hujan Tinggi Sepekan ke Depan

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo menyampaikan imbauan terkait cuaca sepekan ke depan.

Ia menyatakan bahwa potensi curah hujan tinggi masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Sedangkan terkait tinggi gelombang, ia mengingatkan kapal-kapal yang melewati perairan barat Sumatera, wilayah Samudera Hindia di Selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga wilayah perairan Laut Arafuru bagian Barat, untuk meningkatkan kewaspadaan, karena tinggi gelombang diperkirakan antara 2.5 meter - 4 meter.

 Fahri Hamzah Sebut Denny JA Tim Sukses, Bukan Ilmuwan, Ini Gara-garanya

Deputi Bidang Meteorologi juga menambahkan, mengingat periode Maret mulai memasuki periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi hujan cukup rendah terutama di wilayah Pantai Timur Sumatera, utamanya wilayah Riau dan sekitarnya, maka perlu diwaspadai adanya peningkatan potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.

Berdasarkan analisis Fire Danger Rating System (FDRS) tanggal 5 Maret 2019, potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan masih cukup tinggi di wilayah Sumatera Utara bagian Timur, Riau bagian Timur, Kepulauan Riau, Jambi bagian Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian Utara, dan Maluku Utara. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved