Berita Jakarta
Bocah SD Keracunan Makanan di Acara Sudin Perpustakaan Jakarta Selatan
"Indikasinya dari snack yang dibagikan pada acara tersebut. Gejala yang dirasakan pusing, mual dan muntah. Itu acara dari Sudin Perpustakaan
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Ahmad Sabran
Kegiatan story telling dan penyuluhan parenting yang digelar Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan di RPTRA Tunas Muda, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru dan satu RPTRA lainnya di Pesanggrahan berbuah malapetaka.
Sejumlah murid sekolah dasar serta perempuan yang menjadi peserta keracunan dari makanan ringan yang dibagikan.
Lurah Kramat Pela, Atiaturrahmah mengatakan, pada kegiatan yang digelar pada Selasa (16/7) kemarin, warganya merasakan mual dan muntah-muntah beberapa saat usai memakan makanan ringan yang dibagikan.
"Indikasinya dari snack yang dibagikan pada acara tersebut. Gejala yang dirasakan pusing, mual dan muntah. Itu acara dari Sudin Perpustakaan dan Kearsipan, bukan dari kelurahan," ujar Atiaturrahmah.
• VIDEO: Tata Liem Ikut Diperiksa Polisi Terkait Kasus Bau Ikan Asin
Dia menjelaskan, korban keracunan itu lantas berobat ke RS Muhammadiyah RS Gandaria. "Sebagian sudah pulang. Ada yang masih menginap," katanya.
Di Rumah Sakit Gandaria, seorang bocah bernama Atharizz Jun Abhinaya masih terbaring di kamar perawatan.
Abhi menjadi salah satu korban keracunan massal itu dan dirawat di rumah sakit itu sejak Selasa malam.
Ibunda Abhi bernama Reni, mengungkapkan, awalnya ia bersama anaknya mengikuti acara di lokasi yang sama.
Abhi dan murid baru atau kelas 1 SDN 09 Kramat Pela mengikuti kegiatan semacam story telling sementara para orangtua mengikuti seminar parenting.
"Sekitar pukul 11.00 atau sebelum pulang, dibagikan makanan ringan sama panitia. Sebagian dimakan di lokasi, sebagian dibawa pulang," jelas Reni.
Kotak makanan ringan berisi lemper, kue air mineral ukuran kecil. Saat tiba di rumah, Abhi memakan lemper.
Awalnya tidak ada yang aneh. Namun, sekitar sejam kemudian, Abhi mengaku pusing, mual kemudian muntah-muntah.
• VIDEO: Pengendara Pasrah Kalau Jalan Kalimalang Arah Jakarta Ditutup Total Karena Proyek Becakayu
"Pas habis zuhur baru bereaksinya. Anak saya muntah sampai delapan kali sampai kondisinya lemas. Itu habis makan lemper. Karena makanan lain nggak dimakan. Kemudian saya bawa pakai bajaj ke RS Muhammadiyah. Setelah sempat dirawat, dia mulai diare," terangnya.
Sementara itu, di group orangtua siswa kata Reni mulai ramai dibincangkan soal gejala keracunan yang dialami murid dan orang tua.