DPD PAN Kota Bekasi Ungkap Tanpa Tri yang Pindah ke PDIP Diyakini PAN Tetap Menjadi Partai Eksis

Menurut dia, kedatangan dan kepergian Tri dari partai berlambang Matahari itu dilakukan secara baik-baik.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Pihak DPD PAN Kota Bekasi justru tidak risau dengan kepindahan Tri Adhianto ke PDI Perjuangan, apalagi menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi. 

Kepada wartawan, Tri mengaku telah berpamitan dengan pengurus PAN untuk pindah ke PDI Perjuangan.

Dia juga membantah adanya deal-deal tertentu, bahkan disebutkan ada mahar mengenai kepindahannya dari PAN ke PDI Perjuangan.

"Kita pamit dan kita ucapkan terima kasih ke sana (PAN). Yah nggak ada (deal dan mahar) karena semua berjalan lancar dan baik," ujar Tri pada Senin (15/7/2019).

Tri mengatakan, telah mengundurkan diri sebagai kader PAN, sebelum terlibat dalam Konfercab PDI Perjuangan. Bahkan kini, dia telah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan.

"Saya sudah tidak lagi di PAN, tapi sekarang sudah mengabdi untuk PDI Perjuangan," kata mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi ini.

Tri menyadari, setelah dilantik sebagai nahkoda DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi tentu ada pekerjaan yang harus dilakukan.

Salah satunya memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat khususnya warga Kota Bekasi.

"Setelah dilantik tentunya membawa konsekuensi bahwa partai ini (PDI Perjuangan) adalah partai yang besar dan partai yang harus lebih lagi melayani memberikan manfaat kepada masyarakat," ungkap Tri.

Dalam acara Konfercab, partai juga mengungkapkan kader senior Tumai menjadi bendahara dan kader muda Ahmad Faisal menjadi sekretaris.

Karier Politik

Tri Adhianto maju sebagai calon Wakil Wali Kota Bekasi mendampingi Rahmat Effendi sebagai calon Wali Kota Bekasi periode 2018-2023.

Tri yang berasal dari aparatur sipil negara (ASN) ini kemudian pensiun dini dan meniti karier menjadi kader PAN sebagai kendaraan untuk mendampingi Rahmat dari Partai Golkar.

Keduanya lalu bertarung melawan Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra pada 27 Juni 2018 lalu.

Berdasarkan hasil penghitungan suara yang disahkan pada rapat pleno Jumat (6/7/2018) lalu, perolehan pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto sebanyak 697.630 suara.

Jumlah tersebut menggungguli pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus yang hanya mendulang 335.900 suara. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved