Pilpres 2019
Terungkap Ini Gaya Fahri Hamzah Saat Bertemu Jokowi dan Prabowo Mengungkap Potensi Jadi Oposisi
Hal itu tampak jauh berbeda dengan gayanya saat tampil di depan kamera televisi atau memberikan keterangan pers, sesi wawancara, yang selalu kritis.
MESKI berkali-kali melakukan pertemuan dengan Presiden joko Widodo dalam sejumlah acara resmi, Fahri Hamzah selalu kritis etrhadap pemerintahan Joko Widodo.
Dia tampil sebagai pengeritik, yang membuat Fahri Hamzah dibenci sebagian pihak.
Namun, suhu politik yang mendingin oleh adanya pertemuan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto dinilai bisa memengaruhi kritik tajam yang biasanya disampaikan Fahri Hamzah.
Dalam sejumlah kesempatan bertemu langsung dengan Jokowi, Fahri Hamzah menampilkan gaya berbeda.
Jauh berbeda dengan gayanya saat tampil di depan kamera televisi atau memberikan keterangan pers, sesi wawancara, yang selalu kritis.
Meski demikian, sejumlah orasi yang dilakukan dan kicauan Fahri Hamzah untuk mengeritisi pemerintahan Joko Widodo tidak mereda.

Kegalakan Fahri Hamzah juga tidak menurun di saat tampil sebagai pemateri di Indonesia Lawyers Club (ILC).
Bahkan, sebelum terjadinya pertemuan ini, dengan tegas dia menyoroti pihak yang berupaya untuk menepuk air keruh.
Misalnya di saat Lukman Edy melakukan provokasi yang memanasi suhu politik lewat ILC dan mengecam kubu Prabowo Subianto sementara tidak bersikap apa-apa terhadap kubu Joko Widodo yang menebar kebencian di media sosial.
Inilah jalan sepi para petarung...menyusuri pinggir pesta kemenangan dan menanggung duka lara kekalahan...pahit tapi apa kita punya pilihan?
Tidak ada cara untuk menjaga kehormatan kecuali dengan kepala tegak menerima kekalahan...mengapa kau ikut dalam pesta kemenangan?
Bahkan mempunyai media online khusus yang secara rutin menyebarkan kabar bohong dan ujaran kebencian yang antara lain disemburkan kepada Prabowo Subianto.
Lantas, bagaimana sikap Fahri Hamzah terkini?
Fahri Hamzah menduga pertemuan itu akan segera terjadi, tapi ini sikap yang disampaikannya, sebelum pertemuan itu berlangsung.
Tetap semangat...
Tetap bicara...
Tetap melawan...
Ada kelahiran..
Ada kematian..
Dan ada cinta ...
Apa lagi yang melengkapi hidupmu?
Aku bertarung....
Untuk hidup yang mulia..
Dan kehormatan..
Pertarungan tidak menghitung kalah dan menang...
Aku bangga bertarung untuk sesuatu yang tidak material...
Tapi untuk nilai dan pikiran...
Secara khusus, dia menanggapi persoalan Krakatau Steel yang diterkam perusahaan baja China dengan dumping harga dalam tautan kabar yang disampaikan Rizal Ramli.
Akibatnya, perusahaan itu sekarat.
Sejumlah kebijakan PHK dengan kata dihaluskan efisiensi atau perampingan pun dilakukan.
Ajaib memang...
Harusnya proyek infrastruktur hidupkan industri bahan baku dalam negeri....malah mati.
Sementara itu, sebuah video yang diunggah di media sosial juga menunjukkan, tidak mudah bagi Prabowo Subianto untuk menenangkan massa pendukungnya.
Soalnya, banyak kalangan yang menolak tawaran untuk mengakui kemenangan Joko Widodo.
Bahkan, ada upaya gugatan yang masih dilakukan di Mahkamah Agung (MA).
Beberapa upaya lainnya termasuk proses yang dilakukan di tingkat DKPP pun masih berjalan.
Sejumlah unsur KPU pun dikenakan sanksi tegas berupa pemecatan oleh DKPP.
Berikut sebuah video pendek Prabowo Subianto di saat berupaya menjelaskan rencana pertemuannya dengan Joko Widodo.

Video itu diunggah pada Sabtu (13/7/2019) dini hari.
Video yang viral dan sempat diunggah netizen itu akhirnya dihapus dari Twitter setelah sempat viral dan di RT banyak kalangan.
Tidak sedikit kalangan netizen mengucapkan selamat tinggal Prabowo Subianto.
Bahkan ada gerakan untuk unfollow Prabowo di media sosial, tapi pertemuan itu tetap terjadi.
Semua pihak, sebagian besar menilai, pertemuan yang berlangsung bisa mencairkan suasana panas yang telah berlangsung sekian lama di seantero negeri.
Meski demikian, terungkap akhirnya Prabowo Subianto untuk menjadi oposisi dalam masa pemerintah periode kedua Joko Widodo.
• Terungkap 6 Alasan Penggunaan AC Mobil Saat Berkendara di Cuaca yang Panas Termasuk dengan Dimatikan
• Pasangan Ini Mengubah Kamar Mandi Jadi Berkelas yang Bikin Betah dengan Bujet Rendah Begini Caranya
• Usai Menumbangkan Billy Dip dengan Menawan Amir Khan Targetkan Manny Pacman sebagai Lawan Berikutnya
Sementara itu, diungkap Kompas,com, Capres nomor urut 02 pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto menyatakan bahwa pihaknya siap menjadi oposisi pemerintah selama lima tahun ke depan.
Selepas makan siang bersama Presiden Joko Widodo di FX, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019), sejumlah wartawan menanyakan soal rencana Prabowo bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.
"Oposisi juga siap, check and balance siap," ujar Prabowo.

Kendati demikian, Prabowo tidak mengungkapkan sikap resminya apakah tetap menjadi oposisi atau mendukung pemerintah.
"Yang penting kita negara kita kuat, kita bersatu," kata Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo Subianto secara resmi membubarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang mendukungnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Keputusan tersebut diambil melalui rapat internal bersama lima sekjen parpol dan sejumlah petinggi partai lainnya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).
"Sebagai sebuah koalisi yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di dalam Pemilihan Umum Presiden 17 april yang lalu, tugas Koalisi Adil dan Makmur dianggap selesai," ujar Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat memberikan keterangan pers di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).
"Oleh karena itu, sejak hari ini, beliau (Prabowo) menyampaikan ucapan terima kasih dan Koalisi Adil Makmur selesai," ucap dia.
Setelah dibubarkan, lanjut Muzani, Prabowo menyerahkan keputusan dan pertimbangan terkait langkah-langkah politik ke partai masing-masing.
Ia menegaskan bahwa Prabowo tak akan mengintervensi apa pun yang menjadi keputusan partai ke depannya. (Kristian Erdianto)
• Pertemuan Prabowo Subianto dan Joko Widodo Ungkap Simbol Rekonsiliasi dan Simak Penjelasan Gerindra
Terkait bagaimana peta politik setelah semua kubu tampak berangkulan akan tampak dalam waktu beberapa bulan di depan.
Di antaranya terkait pembentukan lembaga pimpinan DPR dan MPR serta sejumlah posisi di pemerintahan yang akan segera dibentuk.