Pegadaian Berupaya Membesarkan Bisnis Non Gadai
Untuk meningkatkan bisnis non gadai, PT Pegadaian (Persero) terus berupaya membesarkan bisnis non gadai.
Secara bertahap, portofolio kedua bisnis tersebut menjadi 60 persen dan 40 persen, dengan kontribusi besar tetap bisnis gadai.
Beberapa bisnis Pegadaian non-gadai yang sudah berjalan antara lain, kredit mikro non-gadai, bisnis perhotelan, dan penjualan emas.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Untuk meningkatkan bisnis non gadai, PT Pegadaian (Persero) terus berupaya membesarkan bisnis non gadai.
Termasuk dalam urusan menggapai target laba bersih Rp 3,3 triliun di tahun ini.
Komposisi portofolio bisnis Pegadaian akan berubah sesuai dengan blue print Pegadaian 2019-2023.
• Nilai Transaksi E-Commerce Sepanjang 2018 Mencapai Rp 146 Triliun
Awalnya porsi bisnis gadai dan non-gadai sebesar 84 persen dan 16 persen.
Secara bertahap, portofolio kedua bisnis tersebut menjadi 60 persen dan 40 persen, dengan kontribusi besar tetap bisnis gadai.
Dengan strategi tersebut kinerja perseroan akan lebih seimbang.
• Menteri PUPR Membenarkan Adanya Surat dari Kementerian Keuangan soal PSN
Harianto Widodo, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, mengatakan, sampai Juni 2019 bisnis non-gadai perseroan ini tumbuh 85 persen secara year on year (yoy).
Memang portofolio bisnisnya belum besar tetapi pertumbuhannya lumayan.
"Bahkan secara year to date saja tumbuh sekitar 35 persen," kata Harianto, kepada Kontan, Rabu (10/7/2019).
• Investasi di Peer to Peer Lending Menjanjikan?
Terus tumbuh
Sampai Juni 2019, portofolio bisnis non-gadai sudah mencapai 19 persen dari total bisnis Pegadaian.
Portofolio itu diperkirakan meningkat seiring bertambahnya jumlah produk baru.
Karena banyak produk baru yang dikeluarkan tahun ini sehingga program ini masih bertahap dikenalkan ke masyarakat.
• Anda Ingin Investasi? Pemerintah Bakal Rilis Saving Bond Ritel
"Tapi ini merupakan usaha untuk memperbesar produk non-gadai," kata Harianto.
Dari target laba Rp 3,3 triliun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membukukan laba sebesar Rp 1,27 triliun per Mei 2019.
Asal tahu saja, capaian ini naik 8,26 persen secara tahunan atau yoy.
• Apa Alasannya Pendiri Apple Mengajak Orang Hapus Akun Facebook?
Laba utama perseroan ini diperoleh dari pendapatan sewa modal (bunga) di bisnis gadai.
Beberapa bisnis Pegadaian non-gadai yang sudah berjalan antara lain, kredit mikro non-gadai, bisnis perhotelan, dan penjualan emas.
Pegadaian, misalnya, antara lain mempunyai PT Pesona Indonesia Jaya untuk mengurusi bisnis perhotelan dan lainnya seperti bisnis building management, travel management, dan konstruksi properti.
• Rencana Ponsel Ilegal Diblokir, Bagaimana Nasib Pembeli Ponsel dari Luar Negeri?
Saat ini, hotel Pegadaian ini ada sembilan unit.
Untuk bisnis building management yaitu pengelolaan gedung, seperti mengelola gedung Pusat Peralatan Listrik di Kenari Baru, Jakarta Pusat.
Untuk penjualan emas, Pegadaian juga memiliki Galeri 24.
Pegadaian juga akan terus mengembangkan bisnis kafe yaitu Gade Coffee & Gold.
• Fenomena Ponsel Black Market Juga Rugikan Pengembang teknologi Hingga Konsumen
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Pegadaian Mengerek Bisnis Non Gadai