Nilai Transaksi E-Commerce Sepanjang 2018 Mencapai Rp 146 Triliun

Perdagangan elektronik atau e-commerce memiliki nilai transaksi semakin besar.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi e-commerce sepanjang 2018 mencapai Rp 146 triliun. 

Pemerintah dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS) belum kunjung rampung mengonsolidasi data transaksi e-commerce ini secara menyeluruh.

Dibutuhkan data yang valid dan terverifikasi terlebih dahulu agar perhitungan ke dalam PDB bisa dilakukan secara konsisten.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Perdagangan elektronik atau e-commerce memiliki nilai transaksi semakin besar.

Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi e-commerce sepanjang 2018 mencapai Rp 146 triliun.

Jumlah transaksi perdagangan elektronik itu naik 80,6 persen dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp 80,8 triliun.

Menteri PUPR Membenarkan Adanya Surat dari Kementerian Keuangan soal PSN

Nilai transaksi e-commerce ini sejatinya dapat diperhitungkan perannya dalam produk domestik bruto (PDB) nasional.

Namun, pemerintah dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS) belum kunjung rampung mengonsolidasi data transaksi e-commerce ini secara menyeluruh.

“Untuk data e-commerce ini memang kita belum ya, masih belum solid banget dan perlu banyak sekali koordinasi,” ujar Kepala BPS Suhariyanto kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7/2019).

Anda Ingin Investasi? Pemerintah Bakal Rilis Saving Bond Ritel

Suhariyanto mengatakan, produk yang diperdagangkan dalam transaksi e-commerce sejatinya sudah tercakup dalam perhitungan PDB secara periodik.

Hanya saja, perhitungan belum dilakukan secara khusus dan terpisah untuk sistem perdagangan elektronik.

BPS juga belum bisa memproyeksi kapan kiranya konsolidasi data transaksi e-commerce tersebut dapat diselesaikan.

Investasi di Peer to Peer Lending Menjanjikan?

“Saya belum bisa janji karena butuh koordinasi yang sangat erat dengan semua teman-teman pelaku e-commerce,” katanya.

Bhima Yudhistira, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menilai, nilai transaksi e-commerce yang berkembang di Indonesia sangat besar.

Lantas, kebutuhan untuk memperhitungkan transaksi e-commerce ke dalam PDB semakin mendesak.

Apa Alasannya Pendiri Apple Mengajak Orang Hapus Akun Facebook?

“Mungkin kalau hanya melihat nilai transaksi sejumlah e-commerce besar, porsinya belum signifikan. Tapi, kalau menghitung transaksi yang terjadi lewat media sosial itu bisa sangat besar,” kata Bhima, Selasa (9/7/2019).

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved