Berita Duka
Kisah Anak Sutopo Purwo Beberkan Situasi Terakhir, Ternyata Sabtu Sempat Video Call
"Selama kemarin berobat di China, banyak kemajuan Pak Topo sudah bisa jalan, bisa ngomong, bahkan kemarin pagi sempat vidcall (video call) sama saya,"
Biasanya rasa nyeri ini bersifat tajam, tumpul, muncul secara terus menerus, atau kadang hilang timbul.
Rasa nyeri di dada ini bisa menyerupai tanda penyakit jantung, tetapi nyeri dada akibat kanker paru biasanya akan terasa semakin berat ketika menarik napas dalam, batuk, atau tertawa.
Suara menjadi serak
Suara serak umumnya muncul saat Anda sedang mengalami radang di saluran pernapasan. Namun, jika suara berubah menjadi serak secara tiba-tiba dan berlangsung lebih dari dua minggu, maka Anda patut waspada.
Bisa jadi perubahan suara ini merupakan gejala dari kanker paru. Kondisi ini terjadi ketika sel kanker memengaruhi saraf yang mengatur pita suara, sehingga menyebabkan perubahan pada suara Anda.
Suara mengi
Suara mengi yang menyertai Anda saat menarik atau mengeluarkan napas di usia dewasa dapat menjadi tanda dari kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi atau asma.
Namun, Anda tidak disarankan mengasumsikannya sebagai kondisi asma biasa, karena mengi juga bisa merupakan gejala dari kanker paru. Segera periksakan diri ke dokter jika mengi tidak hilang setelah diobati.
Penurunan berat badan
Biasanya orang yang menderita penyakit kanker, termasuk kanker paru, akan kehilangan berat badan secara drastis.
Hal ini disebabkan oleh sel kanker yang menggunakan semua energi dan nutrisi tubuh. Maka dari itu, jangan abaikan perubahan pada berat badan Anda, terutama bila terjadi saat Anda tidak mengubah pola makan atau gaya hidup.
Selain gejala yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula beberapa tanda lainnya yang dapat mengindikasikan kanker paru, seperti demam, mudah lelah, kesulitan makan atau menelan, kehilangan nafsu makan, jari membengkak, dan munculnya benjolan yang mencurigakan pada tubuh Anda.
Untuk itu, penting bagi Anda mendeteksi sejak dini gejala kanker paru-paru stadium awal, supaya dapat meningkatkan keberhasilan pengobatannya.
Faktor Risiko Penyakit Kanker Paru
Ada banyak faktor risiko yang dapat melatari seseorang menderita penyakit kanker paru.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang perlu Anda ketahui dan hindari:
Perokok, baik aktif maupun pasif
Terlalu sering terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker paru. Maka dari itu, jangan merokok dan hindari orang yang aktif merokok.
Paparan gas radon
Gas alami yang dihasilkan dari pemecahan zat uranium di tanah, air, dan batuan ini merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru.
Paparan asbes
Seorang yang bekerja dengan asbes, seperti di tambang atau pabrik, lebih berisiko terkena penyakit kanker paru. Terlebih jika Anda seorang perokok aktif.
Polusi udara
Terlalu lama berada di tempat yang memiliki tingkat polusi udara yang tinggi membuat risiko terkena kanker paru menjadi lebih besar. Sekitar 5 persen dari kasus kematian akibat kanker paru di seluruh dunia disebabkan oleh polusi udara.
Faktor keturunan
Jika salah satu anggota keluarga menderita kanker paru, kemungkinan besar Anda lebih berisiko menderita penyakit tersebut.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa kaitan faktor keturunan dan munculnya kanker paru juga berkaitan dengan faktor lingkungan dalam keluarga, seperti merokok dan paparan polusi di lingkungan tempat tinggal.
Setelah mengetahui berbagai faktor risiko penyakit kanker paru, diharapkan Anda menyadari pentingnya berhenti merokok dan menjalani pola hidup sehat mulai dari sekarang.
Dengan berhenti merokok, Anda bisa memperpanjang harapan hidup dan menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru di kemudian hari.
Berkonsultasi ke dokter secara rutin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin (medical check-up) juga merupakan langkah penting untuk mendeteksi dini penyakit tertentu, termasuk kanker paru-paru.
Pemeriksaan dini ini disarankan meskipun belum terdapat tanda dan gejala awal kanker paru-paru.
Pemeriksaan dini terutama dianjurkan bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, misalnya perokok berat yang sudah merokok sejak lama, meskipun saat ini sudah berhenti merokok. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Anak Sutopo Purwo Sebut Kondisi Ayahnya Sempat Membaik dan Ber-Video Call, Beberkan Situasi Terakhir