Terusik Saat Asik Mesum dengan Iyem, Otong Bacok Ketua RT yang Juga Anggota TNI, Kini Diburu Polisi

Seorang Ketua RT sekaligus anggota TNI dibacok pemuda bernama Otong, yang diketahui Otong terusik saat asik mesum dengan Iyem, wanita sudah bersuami.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota
Ilustrasi 

Seorang Ketua RT sekaligus anggota TNI dibacok pemuda bernama Otong, yang diketahui Otong terusik saat asik mesum dengan Iyem, seorang wanita yang sudah bersuami.

Rupanya, aksi perselingkuhan Otong dan Iyem resahkan warga, sehingga Otong dan Iyem ditegur Ketua RT setempat.

Hasil peliputan WartaKotaLive, tragedi Otong bacok Ketua RT sekaligus anggota TNI terjadi di kawasan Pesing Poglar, Jalan Pesing Poglar RT 003 RW 001, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat.

Diketahui, Otong emosi akibat ditegur saat berbuat mesum.

Acha Septriasa dan Dave Mahendra Angkat Cerita Asmaul Husna dalam Film 99 Nama Cinta

Sandiaga Uno Ingin Rehat Sejenak dari Aktivitas Politik, Ingin Besarkan Oke Oce?

Hambatan Metromini untuk Punya Bus Sedang Baru

Kini, Ketua RT 003 Herry Triyanto (34) sekaligus anggota TNI pun kini dilarikan ke Sumah Sakit Sumber Waras usai terluka dibagian tangannya.

Sementara pelaku bernama Otong masih dalam pengejaran petugas.

Maryati, ibu korban mengatakan tidak mengetahui persis peristiwa yang terjadi ini.

Namun dirinya mendapatkan informasi dari cucunya, jika Harry dibacok oleh seseorang di lokasi yang tak jauh dari rumahnya.

LIPI Fisika Perkenalkan LIBS, Sinar Laser Pendeteksi Kandungan dalam Bahan Pangan

Kronologi Lengkap Tokoh Masyarakat Tewas Dibacok, Pelaku Tersinggung Hingga Polisi Lepaskan Tembakan

Persija Lakoni Laga Kandang Perdana di Liga 1 2019, Shahar: Harus Menang untuk Perbaiki Klasemen

"Saya juga ngak tahu gimana kejadiannya karena saya juga baru pulang kerja, cuma denger katanya ada orang selingkuh sama orang ditegur gak terima suruh pindah, nah yang ditegur ini gak terima lalu ngebacok," kata Maryati, Selasa (2/6/2019).

Maryati mengaku saat ini dirinya belum mengetahui kondisi anaknya tersebut.

Saat ini korban telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sumber Waras.

Rencanannya, akan dipindahkan ke Rumah Sakit Gatot Subroto untuk dilakukan operasi.

VIDEO: Perampok Bersenjata Tajam Spesialis Toko dan Ruko Dibekuk Polisi, Satu Tewas Didor

Hambatan Metromini untuk Punya Bus Sedang Baru

Sandiaga Uno Ingin Rehat Sejenak dari Aktivitas Politik, Ingin Besarkan Oke Oce?

"Tadi denger luka di tangan, makannya ini saya mau ke Sumber Waras, nanti mau dipindahkan ke Gatot Subroto mau di operasi," ujarnya.

Terpisah, Nisan (65) warga mengatakan peristiwa pembacokan itu terjadi ketika Iyem dan Otong berulang kali lakukan aksi perselingkuhan dan perbuatan mesum.

Warga sekitar tempat tinggalnya pun merasa resah, hingga ditegur oleh Ketua RT setempat.

"Jadi Otong ini ditegur karena terlibat perselingkuhan, jadi istilahnya jangan lah berbuat mesum disini kalo mau di luar saja, jangan di wilayah ini. Tapi si Otong ini mungkin ngak terima," kata Nisan.

VIDEO: Titik Radius Jalur Zonasi PPDB Online Tak Sesuai, Warga Geruduk Kantor Disdik Kota Bekasi

Sering Dijodohkan Penggemar, Zara JKT 48 Ogah Cinlok dengan Angga Yunanda, Ini Alasannya

Anies Baswedan‎ Ajak Pengurus PWI DKI Jakarta Jadi Pemancar Kepercayaan

Berselang setelah menegur pelaku, justru Herry dihadang pelaku dan tiga orang.

Mereka menghadang dengan membawa sebilah samurai dan mengayunkannya ke arah korban.

Korban pun berusaha menangkis sedangkan pelaku dengan mengunakan tangannya.

Selanjutnya pelaku pun kabur meninggalkan korban yang tengah bersimbah darah.

"Pas balik lagi itu korban dihadang, nah dibacok tuh, mungkin mau nangis makannya kena tangannya," katanya.

Meresahkan

Perilaku Iyem dan Otong ini memang sudah kerap kali membuat warga merasa resah.

Meski, Iyem sudah memiliki 2 orang anak dan suami.

Namun ia tetap melakukan aksi perselingkuhan dengan Otong.

"Emang udah sering di tegur. Dulu emang orang sering gonta-ganti cowo dulu padahal udah punya suami sama anak"

"Cuma ya gitu suami tahu diem aja, kayak gak peduli," kata Indah salah seorang warga.

Menurutnya, Iyem dan Otong sudah menjalin hubungan sejak dua tahun terakhir.

Otong kerap datang ke kontrakan Iyem ketika siang hari, saat suaminya berangkat bekerja.

"Ya pokoknya kalo siang itu pelaku sering datang kesini, kalo malem ya ama suaminya begitu. Ya kalo dibilang resah-resah, takut apesnya kena sekampung," ucapnya. (JOS)

Begini kronologi pemuka agama tewas dibacok

Pemuka Agama Tewas Dibacok, Massa Mengamuk di Tangerang
Pemuka Agama Tewas Dibacok, Massa Mengamuk di Tangerang (istimewa)

Berikut ini kronologi lengkap pembacokan tokoh masyarakat di Kabupaten Tangerang. Diketahui, korban yang juga pemuka agama tewas dibacok karena buat pelaku tersinggung.

Tragedi seorang tokoh masyarakat tewas dibacok terjadi di Kampung Nanggung RT 004 RW 001, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/7/2019) tadi pagi.

Seorang tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pemuka agama tewas dibacok bernama Haji Yahya (56).

Sementara, identitas pelaku pembacokan Haji Yahya sampai tewas tersebut bernama Sarjaya (63).

Pria yang akrab disapa Jaya itu merupakan adik ipar dari korban.

Kapolsek Cisoka, AKP Uka Subakti yang menangani kasus tersebut menjelaskan mengenai kronologi kasus pembunuhan ini.

Uka menjelaskan saat itu pelaku sedang menebang pohon mangga di lokasi kejadian.

Tiba-tiba datang lah korban ke kediamannya ini.

Sebelumnya pelaku sudah 6 kali ke rumah korban, namun mendapatkan penolakan.

"Tersangka ke rumah korban untuk membawa pulang istrinya bernama Mulyanah. Tapi dihalang-halangi oleh korban," ujar Uka kepada Warta Kota, Selasa (2/7/2019).

Sang istri minggat selama 6 bulan tinggal di rumah Haji Yahya ini.

Pelaku dan istrinya itu sebelumnya sering kali bertengkar.

"Dia (Jaya) sudah berkali-kali meminta izin kepada korban tapi tidak diperbolehkan. Dan hari ini giliran korban yang mendatangi ke rumah pelaku," ucapnya.

Uka menyebut korban sempat melontarkan perkataan yang membuat tersinggung tersangka.

Hingga akhirnya pelaku pun kalap.

"Sampai kapan pun adik saya, tidak bakal saya kasih sama lu," kata korban kepada pelaku.

Terbakar amarah, tersangka pun lantas mendekati korban.

Ia menebas leher guru ngaji ini menggunakan golok hingga akhirnya meninggal dunia.

"Korban terkena bacokan di bagian leher dan mengakibatkan tewas di tempat," kata Uka.

Lepaskan Tembakan

Mengetahui adanya kejadian tersebut, polisi pun segera mendatangi tempat kejadian perkara.

Pelaku ternyata masih berada di dalam rumah saat aparat melakukan penyergapan.

"Tersangka bersembunyi di rumahnya sambil membawa golok," ungkap Uka.

Saat diamankan, Jaya tak melakukan perlawanan.

Lelaki berusia 63 tahun ini dibawa polisi beserta barang bukti ke Mapolsek Cisoka.

"Namun dalam perjalanan ke mobil patroli, keluarga korban dan massa tidak terima dengan kejadian tersebut. Mereka berusaha menghakimi pelaku," tuturnya.

Situasi saat itu sempat memanas.

Warga melakukan pengeroyokan terhadap tersangka.

Petugas pun mencoba melerai.

Hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan ke udara berkali - kali.

"Kami mencegahnya dengan cara mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak lebih dari 3 kali. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi hal - hal yang buruk"

"Sehingga pelaku dapat berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Cisoka," papar Uka.

Digebuki Warga

Tragedi berdarah terjadi di Kampung Nanggung RT 004 RW 001, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/7/2019).

Pemuka agama tewas dibacok dan menyulut amukan warga setempat.

Korban diketahui bernama Yahya.

Yahya merupakan ustadz dan guru ngaji di wilayahnya itu.

Kini kasus tersebut tengah ditangani Polsek Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti menjelaskan ikhwal dari peristiwa tersebut.

"Kami langsung datang ke lokasi dan mengamankan pelaku," ujar Uka kepada Wartakotalive.com, Selasa (2/7/2019).

Saat tersangka diamankan, memancing kemarahan warga. Masyarakat sekitar pun langsung mengeroyok pelaku.

"Kami mencoba melerai, tapi warga semakin mengamuk," ucapnya.

Polisi pun sempat menembak ke arah udara agar massa bubar. Tapi warga tetap saja tersulut emosinya.

"Pelaku sudah kami bawa ke Mapolsek Cisoka untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Uka.

ADIK IPAR TEGA BUNUH

Guru ngaji dibunuh oleh adik iparnya sendiri.

Korban diketahui bernama Yahya (43). Ia merupakan seorang Guru Ngaji di wilayah tersebut.

Sedangkan tersangka bernama Sarjaya yang merupakan adik ipar korban.

Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti yang menangani kasus ini mengungkapkan alasan pelaku menghabisi korban.

"Tersangka kesal dengan omongan korban yang mkembuatnya sakit hati," ujar Uka kepada Wartakotalive.com, Selasa (2/7/2019).

Setelah itu pelaku pun langsung mendatangi guru ngaji ini.

Digorok lah korban dengan menggunakan sebilah golok.

"Korban dibacok di bagian lehernya hingga meninggal dunia," ucapnya.

Pelaku yang juga adik ipar dari guru ngaji tega bacok hingga tewas di Kabupaten Tangerang (istimewa)
Saat ini jenazah korban dibawa ke RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Saat pelaku diamankan, warga sekitar mengamuk dan mencoba mencegatnya.

Mereka mengeroyok tersangka.

Polisi pun mencoba melerai dengan menembak ke arah udara.

"Pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Cisoka. Kami masih meminta keterangan lebih lanjut," kata Uka.

POLISI SITA BARANG BUKTI

Yahya (43) yang merupakan pemuka agama dan guru ngaji di Tangerang tewas mengenaskan pada Selasa (2/7/2019). Korban dibunuh oleh adik iparnya sendiri.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Cisoka, Uka Subakti yang menangani kasus ini.

Insiden berdarah itu terjadi di rumah tersangka, Kampung Nanggung RT 004 RW 001 Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

"Pelaku bernama Sarjaya berusia 63 tahun. Dia merupakan adik ipar dari korban," ujar Uka kepada Warta Kota, Selasa (2/7/2019).

Uka menyebut pelaku membacok korban dengan menggunakan golok.

Korban mengalami luka parah di bagian leher hingga akhirnya tewas.

"Barang bukti sebilah golok bergagang besi kami amankan," ucapnya.

Sontak peristiwa ini membuat marah warga sekitar.

Massa mengamuk lantaran pelaku telah tega membunuh pemuka agama tersebut.

Polisi pun sempat melerai dengan melepaskan tembakan ke udara.

Namun massa tetap saja melakukan pengeroyokan saat tersangka diamankan aparat.

"Kami masih melakukan pemeriksaan dan mendalami kasus ini," kata Uka. (DIK)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved