KLB Hepatitis A
KLB Hepatitis A di Pacitan, Jumlah Penderita Hampir Menembus 1.000 Orang. Ini Kondisi Terakhir
"Sejak sebelum ditetapkan kejadian luar biasa ( KLB), kami sudah melakukan upaya pencegahan
“Hasilnya sudah bisa kami simpulkan dan diperoleh data pada 18 Juni jumlah penderita sudah membengkak menjadi 161 orang," terang Eko, Kamis.
• Besok, Pendaftaran PPDB Online SMP Negeri di Kota Bekasi Dimulai Disdik Pastikan Jaringan Aman
Dari laporan perkembangan jumlah pasien tersebut, kemudian dibuatlah laporan resmi yang disampaikan oleh kepala dinas kesehatan kepada Bupati Pacitan Indartato.
Kemudian langsung dilakukan pemantauan dan upaya penanggulangan intensif ke puskesmas-puskesmas yang banyak terdapat pasien hepatitis A.
Namun, wabah penyakit ini justru kian merebak. Pada 20 Juni, penderita hepatitis A di wilayah Kecamatan Sudimoro di Puskesmas Sudimoro mencapai lebih dari 200 pasien. Puncaknya pada 24 Juni lalu tercatat jumlah kasus mencapai 513 orang.
"Saat itu hasil penelitian laboratorium dari BBTKLPP susah keluar dan dinyatakan positif hepatitis A sehingga pada 25 Juni Bupati menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)," ujar Eko Budiono.
Proses Penularan
Kasus yang paling banyak ditemukan warga tertular dari penderita yang terinfeksi sebelumnya.
"Lebih banyak penularan dari orang ke orang. Apalagi saat ini masih musim kunjung keluarga seusai lebaran. Saat ini masih syawalan dan suasana halalbihalal. Sehingga banyak yang kunjung sana dan kunjung sini," ujar dr. Eko Budiono yang dihubungi Kompas.com, Kamis ( 27/6/2019) malam.
• Ini yang Wajib Orangtua Ketahui Saat Mendaftarkan Anaknya di SD Tangerang
Eko mengatakan, saat hendak mengambil makanan harus mencuci tangan sehingga terbebas dari infeksi. Bisa jadi saat berpegangan tangannya kemudian terinfeksi lalu memegang makanan.
"Setelah makanan kemudian masuklah virus tersebut," jelas Eko.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Eko Budiono menjenguk pasien penderita
hepatitis A di Rumah Sakit dr Darsono Pacitan. (Dokumentasi Dinkes Pacitan)
Tak hanya itu, faktor lain lantaran persoalan air dan makanan yang tercemar hepatitis A.
Kondisi terbukti dari hasil pemeriksaan sumber air yang biasa diambil warga untuk kebutuhan hidup positif tercemar bakteri e-coli.
Menurut Eko, warga yang terinfeksi hepatitisi A awalnya mengalami gejala seperti kencing berwarna gelap, hilang nafsu makan, nyeri pada sendi, mual dan muntah.